Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan emosional Anak Usia Diniyang berasal dari keluarga broken home di Kecamatan Pangkah. Fokus penelitian meliputi dampak kondisi keluarga terhadap regulasi emosi, interaksi sosial, dan kemampuan adaptasi anak. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dari keluarga broken home cenderung mengalami gangguan emosional, seperti rasa cemas, rendah diri, dan kesulitan dalam membentuk hubungan interpersonal. Faktor pendukung dan penghambat perkembangan emosional anak juga diidentifikasi, termasuk peran dukungan sosial dari lingkungan sekitar, seperti keluarga besar dan teman sebaya. Rekomendasi diberikan kepada orang tua, pendidik, dan pihak terkait untuk menciptakan lingkungan yang suportif dalam mendukung perkembangan emosional anak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025