Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kerusakan bangunan pantai yang terjadi di kawasan pesisir Anaiwoi – Kampung Bajo, Kabupaten Kolaka. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab utama kerusakan serta mengukur tingkat kerusakan yang terjadi pada bangunan pantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan mix-method, yaitu menggabungkan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, dokumentasi visual, dan pengolahan data spasial yang didukung dengan analisis tingkat kerusakan pada beberapa titik lokasi pantai (pias). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kerusakan pantai adalah faktor alam, seperti gelombang dan pasang surut air laut yang berasal dari arah barat (Selat Bone), yang menyebabkan abrasi cukup parah, terutama di Pias 2. Selain itu, faktor manusia juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kerusakan, seperti pengambilan pasir secara ilegal, alih fungsi lahan pesisir, serta pencemaran lingkungan yang terjadi di Pias 1 dan 2. Tingkat kerusakan pantai dinilai menggunakan koefisien tingkat kepentingan (1,25) pada setiap pias. Kerusakan terparah tercatat di Pias 2, dengan nilai abrasi sebesar 250 (kategori EA-2), kerusakan permukiman dan fasilitas sebesar 150 (kategori L-1), serta sedimentasi muara sungai sebesar 150. Berdasarkan hasil tersebut, Pias 2 ditetapkan sebagai prioritas utama penanganan, sementara Pias 3 dan 4 menjadi prioritas lanjutan. Adapun Pias 1 hanya direkomendasikan untuk dilakukan penyuluhan masyarakat berupa penanaman mangrove serta kajian banjir, pembangunan sandpocket di middle stream, dan pembangunan jetty di muara Sungai Popalia.
Copyrights © 2024