Holistik Jurnal Kesehatan
Vol. 19 No. 6 (2025): Volume 19 Nomor 6

Peran terapi komplementer, budaya, dan edukasi dalam penatalaksanaan kanker payudara: Sebuah tinjauan literatur

Obert, Hendra August (Unknown)
Uly, Nilawati (Unknown)
Alim, Andi (Unknown)



Article Info

Publish Date
05 Sep 2025

Abstract

Background: Breast cancer is one of the leading causes of cancer-related deaths among women, especially in developing countries such as Indonesia. Its management is not solely dependent on medical interventions but is also influenced by cultural, psychosocial factors, and patient preferences for non-conventional therapies. Purpose: To examine the role of complementary therapies, culture, and education in the management of breast cancer. Method: A literature review approach was employed using a narrative systematic review. The data sources consisted of scientific articles published in nationally accredited journals, specifically those ranked 2 to 5 in the Science and Technology Index (SINTA). The articles were purposively selected based on their relevance to the study’s focus: the use of complementary and alternative medicine (CAM) in breast cancer patients, the influence of culture on health-seeking behavior and decision-making, and the effectiveness of community education interventions in enhancing knowledge and awareness of breast cancer. Results: CAM such as the use of herbal remedies, spiritual practices, yoga, and massage, has positive potential in improving the quality of life of breast cancer patients, particularly in physical and emotional aspects. Nevertheless, the application of CAM should be carried out cautiously and in integration with conventional medical treatment to avoid the risk of negative interactions. On the other hand, cultural aspects including beliefs in traditional medicine, stigma surrounding cancer, and the dominance of family decision making have been shown to be significant barriers to healthcare access and acceptance. Conclusion: Complementary therapies, cultural factors, and education significantly influence the management of breast cancer. The use of CAM can improve patients’ quality of life, while culture and education affect treatment-seeking behaviors and the success of early detection efforts. Suggestion: A holistic approach that integrates medical, cultural, and educational aspects is essential in breast cancer management to achieve more comprehensive health outcomes.   Keywords: Culture; Breast Cancer; Complementary Therapy; Early Detection; Education.   Pendahuluan: Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan perempuan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Penatalaksanaannya tidak hanya bergantung pada intervensi medis, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor budaya, psikososial, serta preferensi pasien terhadap terapi non-konvensional. Tujuan: Untuk mengkaji peran terapi komplementer, budaya, dan edukasi dalam penatalaksanaan kanker payudara melalui suatu tinjauan literatur. Metode: pendekatan literature review dengan jenis tinjauan sistematis naratif. Sumber data dalam tinjauan ini berasal dari artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi, yaitu jurnal yang termasuk dalam SINTA (Science and Technology Index) peringkat 2 hingga 5. Artikel-artikel ini dipilih secara purposif berdasarkan kesesuaian topik dengan fokus kajian, yaitu penggunaan terapi komplementer dan alternatif Complementary and Alternative Medicine (CAM) pada pasien kanker payudara, pengaruh budaya terhadap perilaku pencarian pengobatan dan pengambilan keputusan, serta efektivitas intervensi edukasi masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terkait kanker payudara. Hasil: Terapi komplementer dan alternatif CAM, seperti penggunaan herbal, spiritual, yoga, dan pijat, memiliki potensi positif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara, terutama dalam aspek fisik dan emosional. Meskipun demikian, penerapan CAM harus dilakukan secara hati-hati dan terintegrasi dengan pengobatan medis konvensional untuk menghindari risiko interaksi negatif. Di sisi lain, aspek budaya, termasuk kepercayaan terhadap pengobatan tradisional, stigma terhadap kanker, serta dominasi keputusan keluarga, terbukti menjadi hambatan signifikan dalam akses dan penerimaan layanan kesehatan. Simpulan: Terapi komplementer, faktor budaya, dan edukasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penatalaksanaan kanker payudara. Penggunaan CAM dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, sementara budaya dan edukasi memengaruhi perilaku pencarian pengobatan dan keberhasilan deteksi dini. Saran: Diperlukan pendekatan holistik yang menggabungkan aspek medis, kultural, dan edukatif dalam penatalaksanaan kanker payudara untuk meningkatkan hasil kesehatan yang lebih menyeluruh.   Kata Kunci: Budaya; Deteksi Dini; Edukasi; Kanker Payudara; Terapi Komplementer.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

hjk

Publisher

Subject

Health Professions Nursing Public Health

Description

Berisi kumpulan karya ilmiah dari peneliti diberbagai perguruan tinggi di Indonesia, di bidang ilmu kesehatan khususnya bidang ilmu keperawatan yang berdasarkan kepada kebutuhan pasien secara total meliputi: kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual. Adapun penelitiannya mencakup 4 aspek ...