Keselamatan pasien merupakan elemen penting dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan, namun implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya ruang kebidanan yang beresiko tinggi terhadap insiden ibu dan bayi seperti perdarahan karena kesalahan episiotomi, diperlukan strategi efektif di lingkungan kebidanan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi implementasi budaya keselamatan pasien di RSUD X pada bulan Desember 2024 hingga Januari 2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Grounded Theory untuk mengeksplorasi strategi dalam implementasi budaya keselamatan pasien. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam tidak terstruktur yang dipilih secara purposive sampling dengan kriteria inklusi mampu berkomunikasi dengan baik, individu yang kaya informasi dan bersedia diwawancara, mendapatkan 9 orang informan terdiri dari 5 tenaga layanan kesehatan, 1 komite mutu, 2 manajemen, dan 1 pasien kebidanan. Kemudian dianalisis dengan tahapan open coding, axial coding, dan selective coding untuk mengidentifikasi tema. Penelitian ini menghasilkan enam tema yang saling berhubungan dalam klaster strategi untuk membangun budaya keselamatan pasien yaitu: peningkatan pengetahuan dan kapasitas tenaga kesehatan, dinamika manajemen visioner melalui evaluasi dan reformasi sistem, penguatan profesionalisme dengan peningkatan etos kerja dan tanggung jawab kolektif, penguatan mitigasi risiko, percepatan kolaborasi strategis antara tenaga kesehatan dan manajemen serta pengembangan sistem pelaporan insiden. Implementasi strategi yang terintegrasi dan berbasis bukti sangat penting untuk memperkuat budaya keselamatan pasien. Dengan penerapan strategi yang tepat, RSUD X dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan meningkatkan mutu layanan kebidanan. Temuan ini juga dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lain dengan karakteristik serupa.
Copyrights © 2025