Tradisi Baku’puli berasal dari Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang merupakan bentuk erang-erang atau pemberian dari mempelai pria kepada mempelai wanita. Pemberian ini juga menjadi buah tangan untuk keluarga mempelai wanita sebagai simbol bahwa anak mereka telah melangsungkan pernikahan. Selain berfungsi sebagai pemberian, tradisi ini menyimpan elemen-elemen yang mencerminkan konsep-konsep matematika, seperti geometri dan probabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara budaya lokal dan matematika melalui analisis elemen-elemen tradisi Baku’puli. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi, dimana data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi di suku Kajang Bulukumba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Baku’puli mengandung berbagai konsep matematika yang mencolok, seperti bentuk-bentuk geometri (lingkaran, segitiga, jajargenjang, persegi panjang, dan segienam) serta konsep probabilitas yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai integrasi konsep-konsep matematika dalam budaya lokal dan mengusulkan pentingnya integrasi konsep-konsep tersebut dalam pembelajaran matematika.
Copyrights © 2025