Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS) dalam meningkatkan pemahaman budaya dan minat baca sastra daerah Lombok di kalangan siswa SMK. Menggunakan pendekatan mixed-methods explanatory sequential design (Creswell & Clark, 2018), penelitian ini menggabungkan eksperimen kuasi dengan non-equivalent control group (melibatkan 60 siswa SMK) dan analisis kualitatif melalui wawancara mendalam dengan guru serta pemeriksaan log LMS. Hasil kuantitatif menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman budaya pada kelompok eksperimen (M=82.1, SD=6.7) dibanding kelompok kontrol (M=65.3, SD=8.2) dengan efek besar (*d*=1.82, *p*<0.001). Minat baca sastra daerah juga meningkat dari 2.8 (pretest) menjadi 4.1 (posttest) pada skala Likert (*p*<0.001), dengan korelasi kuat antara penggunaan LMS dan minat baca (*r*=0.76, *p*=0.002). Analisis kualitatif mengungkap tiga temuan utama: (1) LMS memfasilitasi pembelajaran multimodal (72% siswa mengakses materi audiovisual dalam 24 jam); (2) Tantangan implementasi meliputi keterbatasan bandwidth (40% gangguan sesi) dan literasi digital guru (hanya 40% mampu menggunakan fitur interaktif); (3) Strategi adaptasi kreatif seperti distribusi via USB dan kolaborasi dengan seniman lokal terbukti efektif. Temuan ini memperkuat teori TPACK (Mishra & Koehler, 2006) dan self-determination (Ryan & Deci, 2017), sekaligus menyoroti two-layer digital divide (infrastruktur dan kompetensi) di daerah pedesaan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025