Etnomatematika hadir dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman dan makna pembelajaran matematika di sekolah. Kerangka pembelajaran Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (STEM) diterapkan untuk meningkatkan kualitas siswa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini mengeksplorasi pemahaman guru tentang kerangka kerja STEM dan etnomatematika, desain pembelajaran dan implementasinya, serta kendala yang dihadapi di sekolah dasar di Kabupaten Bima. Penelitian ini bersifat kualitatif, menggunakan tipe penelitian deskriptif eksploratif. Partisipan penelitian terdiri dari 12 guru sekolah dasar di wilayah Kabupaten Bima dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dan analisis dokumen. Data dianalisis menggunakan pendekatan Bogdan dan Biklen. Temuan penelitian ini adalah bahwa implementasi pembelajaran STEM dan etnomatematika masih belum maksimal. Masih banyak guru yang belum menerapkan langkah-langkah pembelajaran STEM dengan baik. Pemahaman guru terhadap implementasi etnomatematika-STEM masih rendah. Pelatihan dan lokakarya STEM-Etnomatematika untuk guru sekolah dasar belum diadakan di Kabupaten Bima, padahal pelatihan atau lokakarya tersebut akan mendukung kompetensi guru. Akibatnya, guru kesulitan untuk menyusun rencana pembelajaran STEM terlebih lagi jika diintegrasikan dengan kearifan lokal budaya Mbojo Bima. Tantangan yang dihadapi adalah lemahnya kemampuan prasyarat siswa dalam kemampuan awal matematika yang menyebabkan siswa sulit untuk berpartisipasi dalam pembelajaran STEM terintegrasi Etnomatematika. Tantangan lainnya adalah kecemasan dan kurangnya kepercayaan diri guru tentang keberhasilan pembelajaran STEM terintegrasi etnomatematika, kurangnya dukungan media pembelajaran yang disediakan sekolah atau dibuat oleh guru, dan rendahnya partisipasi orang tua.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025