Masalah gigi berlubang dan karang gigi merupakan masalah gigi mulut yang dapat ditemukan pada usia remaja. Akumulasi plak memicu proses demineralisasi dan menyebabkan terbentuknya gigi berlubang. Kandungan mineral dalam saliva memicu proses mineralisasi plak sehingga membentuk karang gigi. Menyikat gigi merupakan upaya pencegahan primer untuk mengurangi plak. Oleh karena itu, penyuluhan dan pelatihan kesehatan gigi mulut pada remaja berperan penting dalam meningkatkan kesadaran diri dalam memelihara kesehatan gigi mulut. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau efektivitas penyuluhan serta pelatihan kesehatan gigi mulut pada remaja. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan pada 23 Mei 2025 di SMKS Islam Bahagia, Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat, DKJ Jakarta melibatkan 76 peserta usia remaja. Kegiatan meliputi penyuluhan terkait anatomi gigi dan masalah kesehatan gigi mulut, serta pelatihan menyikat gigi dengan baik. Evaluasi dilakukan melalui pretest-posttest untuk mengukur tingkat pengetahuan, serta observasi visual menggunakan disclosing solution untuk mengukur kemampuan diri dalam memelihara kebersihan gigi mulut dari plak. Terdapat peningkatan signifikan skor pengetahuan peserta setelah penyuluhan (median pretest 72,54 menjadi posttest 86,39; p<0,001). Visualisasi disclosing solution menunjukkan penurunan signifikan plak pada peserta dengan susunan gigi normal. Namun, peserta dengan gigi berjejal masih menunjukkan sisa plak yang menandakan keterbatasan efektivitas teknik menyikat gigi pada kondisi anatomi tertentu. Penyuluhan dan pelatihan memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan dan kemampuan menyikat gigi pada remaja. Namun, keberhasilan penyuluhan dan pelatihan kesehatan gigi mulut dipengaruhi oleh kondisi individual rongga mulut. Optimalisasi penyuluhan perlu mempertimbangkan pendekatan tambahan seperti edukasi penggunaan alat bantu kebersihan gigi dan evaluasi berkala menggunakan disclosing solution.
Copyrights © 2025