Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kompetensi utama dalam pembelajaran matematika yang ditekankan dalam Kurikulum 2013. Di luar pembelajaran intrakurikuler, partisipasi dalam kegiatan Olimpiade Matematika dapat menjadi wahana strategis dalam mengembangkan daya nalar, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Namun, di SMA Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan, capaian prestasi dalam ajang tersebut masih terbatas, antara lain disebabkan oleh kurangnya intensitas pembinaan, keterbatasan sumber daya guru pembina, serta belum optimalnya strategi pelatihan. Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Program Studi Matematika FMIPA Unesa melaksanakan kegiatan pendampingan penyelesaian soal olimpiade matematika bagi siswa SMA di pondok pesantren tersebut. Kegiatan dilaksanakan secara luring pada tanggal 13 Juli 2025 dan melibatkan 18 peserta, dengan pendekatan berbasis pemecahan masalah menurut Polya. Rangkaian kegiatan mencakup survei kemampuan awal, pendampingan materi, workshop penyelesaian soal, survei kemampuan akhir, serta evaluasi kepuasan peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 83,33% peserta mengalami peningkatan skor setelah mengikuti pendampingan. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade matematika, khususnya pada topik sistem persamaan linear, pembagian waris, dan kombinatorik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025