Penelitian ini didasari atas peningkatan partisipasi politik perempuan dalam pemilihan umum, baik legislatif maupun eksekutif. Hal tersebut memberikan nuansa yang khas dalam dinamika perpolitikan tanah air. Ketentuan perundang undangan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 mengatur keterwakilan perempuan minimal 30% baik di tingkat pusat maupun daerah. Objek penelitian Adalah Febri Jein Anjar, seorang petahana dari Partai Golongan Karya (Golkar), yang berhasil terpilih kembali di Pemilu 2024. Ia adalah sosok perempuan Muslim asal Gorontalo yang mampu bertahan selama tiga periode sebagai anggota DPRD Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. Penelitian ini menggunakan teori dari Peter Schroder dan Pierre Bourdieu. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Febri Jein Anjar menerapkan strategi ofensif dan defensif untuk memenangkan Pemilu selama tiga periode. Ia berhasil membangun jaringan politik dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat, termasuk dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. Karakter Febri yang ramah, mudah beradaptasi, serta dermawan menjadi faktor penting yang mendorong kesuksesannya dalam meraih kemenangan selama tiga periode tanpa jeda. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dukungan modal politik yang solid, modal sosial yang kuat, serta modal ekonomi yang mendukung tanpa memanfaatkan media sosial sebagai alat dalam strategi kampanyenya Kata kunci: Strategi Politik, Modalitas, Pemilu, Calon Legislatif, Papua Barat, Papua Barat Daya
Copyrights © 2025