Konflik dalam pengelolaan lahan sering terjadi dalam program perhutanan sosial, termasuk di Gapoktan Batawawi yang berada di wilayah kerja KPH Maria Donggomassa. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan konflik yang terjadi serta merumuskan strategi penyelesaiannya menggunakan pendekatan Graph Model for Conflict Resolution (GMCR). Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis jejaring sosial terhadap 111 anggota kelompok. Hasil menunjukkan bahwa konflik dipicu oleh dominasi pengurus dalam pengambilan keputusan, lemahnya hubungan sosial antar anggota, dan terbatasnya informasi yang diterima anggota. Melalui GMCR, preferensi tiga aktor utama KPH, pengurus, dan anggota   dianalisis untuk menemukan titik keseimbangan konflik (Nash Equilibrium). Titik tersebut terjadi ketika hak anggota diakui, dan semua pihak menjaga peran masing-masing tanpa tekanan sepihak. Strategi yang disarankan adalah mediasi langsung dari KPH kepada pengurus serta penguatan fungsi kontrol kelembagaan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025