Bali Selatan dikenal sebagai salah satu destinasi wisata internasional yang ditandai oleh hamparan pantai dan tebing-tebing kapur yang menjulang. Pada beberapa lokasi, tebing tersebut telah digali atau dimodifikasi untuk meningkatkan aksesibilitas dan menonjolkan daya tarik lanskap, namun aspek stabilitasnya masih sering terabaikan, terutama karena Indonesia merupakan wilayah rawan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas lereng kapur berdasarkan variasi peak ground acceleration (PGA). Sampel batu kapur diperoleh melalui pengeboran inti dan diuji menggunakan Unconfined Compressive Strength (UCS), kemudian hasil uji digunakan sebagai parameter input pada model dengan kriteria Hoek–Brown. Analisis dilakukan dengan asumsi material seragam berdasarkan nilai UCS dan geometri sederhana, dengan variasi PGA sebesar 0,40; 0,425; 0,45; 0,475; dan 0,50 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan PGA berbanding lurus dengan penurunan faktor keamanan lereng, yaitu dari 1,471 menjadi 0,890. Penurunan ini setara dengan 31,54% dan meningkat hingga 39,50% pada kondisi gempa maksimum dibandingkan dengan kondisi tanpa gempa. Temuan ini menegaskan bahwa pemilihan nilai PGA harus dilakukan secara cermat karena berpengaruh signifikan terhadap stabilitas lereng kapur di wilayah penelitian.
Copyrights © 2025