Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ENVIRONMENTAL ANALYSIS ON SOFT CLAY SOIL STABILIZATION AS A SUBGRADE IN BINJAI – PANGKALAN BRANDAN TOLL ROAD PROJECT I Made Kusuma Wiranata; I Nengah Sinarta; Putu Ika Wahyuni
Journal of Infrastructure Planning and Engineering (JIPE) Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Master Program of Infrastructure and Environmental Engineering, Postgraduate Program, Warmadewa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/jipe.3.1.2024.24-29

Abstract

Soft soil poses significant challenges in road construction projects, particularly in the Binjai - Pangkalan Brandan Toll Road, where non-uniform settlement of landfills has been observed. To address these issues and achieve the desired subgrade quality and compression, various soft soil stabilization methods have been employed, including mechanical approaches such as Prefabricated Vertical Drain (PVD) with preloading or vacuum and Pile Embankment. This study aims to evaluate the environmental impact of these three stabilization methods using the Strength, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT) method. Primary data was collected through interviews with experts from diverse stakeholders, including academics, planning consultants, and implementing contractors, using the purposive sampling technique. Focus Group Discussion (FGD) was conducted to develop SWOT strategies for each repair method based on environmental assessment indicators derived from literature studies. The SWOT analysis results indicate that the PVD Preloading method is the most environmentally friendly among the three methods. This is attributed to the absence of cement usage, lower electrical energy consumption, and the use of more environmentally friendly materials. Although PVD Preloading requires additional backfill for the preloading process, the impact on the environment is minimal, as the soil material used comes from the project site, and approximately 90% of the backfill is returned as road backfill after the consolidation process is complete. The analysis also reveals that the speed of the consolidation process is inversely proportional to its environmental friendliness.
Perbandingan Safety Factor dan Nilai Ekonomis Dinding Penahan Tanah Gravitasi Terasering Dengan Tanpa Terasering Wiranata, I Made Kusuma; Sinarta, I Nengah; Basoka, I Wayan Ariyana
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i9.61754

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peningkatan signifikan pembangunan sektor pariwisata di Bali, dengan jumlah kamar hotel nonbintang yang meningkat dari 32.810 kamar pada tahun 2021 menjadi 36.886 kamar pada tahun 2023. Keterbatasan lahan di Bali Selatan mendorong investor beralih ke pembangunan hotel dan vila di wilayah perbukitan Bali Tengah, yang menuntut analisis stabilitas lereng menggunakan dinding penahan tanah (DPT) tipe gravitasi. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan efektivitas safety factor dan nilai ekonomis antara DPT gravitasi menerus dengan DPT terasering pada berbagai variasi tinggi dan sudut lereng. Metode penelitian menggunakan analisis numerik dengan Finite Element Method (FEM) melalui aplikasi Plaxis untuk mengevaluasi faktor keamanan pada empat model DPT gravitasi dengan variasi jumlah terasering, tinggi terasering, dan sudut lereng 45° dan 60° pada lereng setinggi 10 meter. Evaluasi ekonomis dilakukan melalui perbandingan luas penampang DPT, volume galian, dan timbunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor keamanan pada DPT menerus lebih tinggi 5-15% dibandingkan DPT terasering, namun memerlukan luas penampang yang lebih besar hingga 145% dan volume galian yang lebih besar 162%-225%. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa DPT terasering lebih efisien secara ekonomis meskipun memiliki safety factor yang sedikit lebih rendah, sehingga dapat menjadi alternatif yang lebih praktis untuk penanganan stabilitas lereng pada ketinggian sekitar 10 meter di wilayah perbukitan Bali.
Pengaruh Peak Ground Acceleration (PGA) Terhadap Stabilitas Lereng Kapur Basoka, I Wayan Ariyana; Suranata, Putu Gede; Wiranata, I Made Kusuma
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i9.61760

Abstract

Bali Selatan dikenal sebagai salah satu destinasi wisata internasional yang ditandai oleh hamparan pantai dan tebing-tebing kapur yang menjulang. Pada beberapa lokasi, tebing tersebut telah digali atau dimodifikasi untuk meningkatkan aksesibilitas dan menonjolkan daya tarik lanskap, namun aspek stabilitasnya masih sering terabaikan, terutama karena Indonesia merupakan wilayah rawan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas lereng kapur berdasarkan variasi peak ground acceleration (PGA). Sampel batu kapur diperoleh melalui pengeboran inti dan diuji menggunakan Unconfined Compressive Strength (UCS), kemudian hasil uji digunakan sebagai parameter input pada model dengan kriteria Hoek–Brown. Analisis dilakukan dengan asumsi material seragam berdasarkan nilai UCS dan geometri sederhana, dengan variasi PGA sebesar 0,40; 0,425; 0,45; 0,475; dan 0,50 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan PGA berbanding lurus dengan penurunan faktor keamanan lereng, yaitu dari 1,471 menjadi 0,890. Penurunan ini setara dengan 31,54% dan meningkat hingga 39,50% pada kondisi gempa maksimum dibandingkan dengan kondisi tanpa gempa. Temuan ini menegaskan bahwa pemilihan nilai PGA harus dilakukan secara cermat karena berpengaruh signifikan terhadap stabilitas lereng kapur di wilayah penelitian.