Penelitian ini dilaksanakan untuk menawarkan Model Inquiry Learning sebagai solusi dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Latar belakang studi ini adalah rendahnya partisipasi belajar dan kesulitan signifikan yang dialami siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ulu Barumun saat memahami konsep serta menyelesaikan soal matematika kompleks, khususnya soal cerita. Pendekatan yang diterapkan dalam riset ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dua siklus, yang setiap siklusnya mencakup tahap perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi. Hasilnya sangat mendukung, menunjukkan peningkatan berarti pada keterampilan pemecahan masalah matematis siswa: tingkat ketuntasan klasikal melonjak dari 71.4 % pada Siklus I menjadi 89.3% pada Siklus II. Tak hanya itu, aktivitas belajar siswa juga memperlihatkan kenaikan yang substansial, dari 73.55% menjadi 85.75%, dan kemampuan guru dalam memfasilitasi pembelajaran turut menguat, mencapai 92.5% dari 84.38% sebelumnya. Model Inquiry Learning telah terbukti efektif dalam membentuk pembelajaran yang interaktif, meningkatkan keterlibatan siswa, dan memperkuat keterampilan berpikir kritis mereka. Temuan ini memberikan prospek yang sangat baik untuk implementasi model ini di berbagai konteks pendidikan dan materi pelajaran lainnya di masa depan.
Copyrights © 2025