Kehamilan menyebabkan perubahan hormonal dan fisiologis yang memengaruhi kondisi kulit, sehingga banyak ibu hamil mencari solusi perawatan kulit yang aman. Beberapa senyawa aktif, seperti retinoid dan hidrokuinon, diketahui memiliki risiko teratogenik, sedangkan senyawa lain, seperti benzoil peroksida dan asam azelat, masih memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait keamanannya.Penelitian ini merupakan tinjauan payung (umbrella review) yang menganalisis 11 artikel berbasis tinjauan literatur yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris atau Indonesia dan tersedia dalam teks lengkap. Sumber data diperoleh dari tiga basis data: PubMed, ScienceDirect, dan ResearchGate (periode 2011–2024). Penilaian kualitas artikel dilakukan menggunakan instrumen SANRA (Scale for the Assessment of Narrative Review Articles).Hasil menunjukkan bahwa asam azelat, klindamisin topikal, eritromisin topikal, benzoil peroksida, dan niasinamida umumnya aman digunakan selama kehamilan. Sebaliknya, retinoid, hidrokuinon, dan minosiklin oral harus dihindari karena potensi teratogeniknya. Beberapa bahan lain, seperti asam salisilat dan asam glikolat, perlu digunakan secara hati-hati. Tabir surya fisik yang mengandung titanium dioksida dan seng oksida dianggap aman, sementara ftalat sebaiknya dihindari. Pemilihan produk perawatan kulit selama kehamilan harus didasarkan pada profil keamanan berbasis bukti untuk melindungi kesehatan ibu dan janin. Konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional sangat dianjurkan sebelum penggunaan produk kosmetik tertentu.
Copyrights © 2025