Bekatul beras merupakan salah satu bahan obat alam yang telah terbukti memiliki berbagai aktivitas farmakologi secara in vitro dan in vivo. Bekatul beras kaya akan serat, tocopherol, tocotrienol, oryzanol, vitamin B kompleks dan berbagai macam senyawa fenolik seperti antosianin. Aktivitas farmakologi bekatul beras dipengaruhi oleh kadar senyawa yang bertanggung jawab didalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Analisis kualitatif dengan membandingkan waktu retensi senyawa target dan standar yang berada antara 2,0-2,1 menit. Kuantifikasi kadar didasarkan pada kurva baku dari isolat sianidin-3-O-glukosida dari range 2.10-4 – 1.10-3 % b/v, didapatkan koefisisen korelasi lebih dari 0.99. Didapatkan konsentrasi sianidin-3-O-glukosida didalam ekstrak etanol BBH dan BBM secara berturut-turut 0.012 %b/b dan 1.38x10-3 %b/b. Terbukti bahwa kandungan sianidin-3-O-glukosida dalam ekstrak BBH lebih besar dari ekstrak BBM. Pada ekstrak etanol, kadar antosianin total paling tinggi terdapat pada bekatul beras hitam, yaitu 328,4 ±34,76 mg/100g ekstrak, sedangkan untuk ekstrak etanol bekatul beras merah hanya sebesar 214,3 ±17,39 mg/100g ekstrak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024