Penelitian ini menganalisis rendahnya partisipasi perempuan di Sumatera Utara melalui perspektif kritis Julia Kristeva, dengan fokus pada konsep abjeksi, semiotik, dan simbolik, serta membandingkan profil keterwakilan perempuan secara lokal, nasional, dan global. Kajian ini mengidentifikasi hambatan budaya, norma sosial, dan stigma yang menghalangi perempuan dalam mengakses posisi strategis meskipun telah ada regulasi, seperti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 dan UU Nomor 2 Tahun 2008. Dengan menggunakan metode kualitatif dan data sekunder dari BPS Sumatera Utara, laporan pemerintah daerah, dan literatur akademik, hasil penelitian menunjukkan bahwa norma sosial dan struktur simbolik yang kuat menjadi kendala utama dalam partisipasi perempuan. Penelitian ini merekomendasikan pendekatan holistik melalui edukasi publik, perubahan pola pikir sosial, dan kebijakan yang lebih inklusif guna meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025