Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi berita menjadi sajak dalam karya Sapardi Djoko Damono, khususnya dalam konteks rekontekstualisasi berita yang mengubah teks faktual menjadi ekspresi puitik. Fokus penelitian ini adalah bagaimana perubahan bentuk dari berita menjadi sajak dapat mengubah pemahaman pembaca terhadap peristiwa sosial, serta memberikan dimensi emosional dan simbolik yang lebih mendalam. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis teks, yang menggabungkan teori hermeneutika dan analisis isi. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi pustaka (library research). Data yang digunakan adalah teks berita dan sajak karya Sapardi Djoko Damono, khususnya dalam buku Bilang Begini, Maksudnya Begitu. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan repetisi, pemilihan diksi, dan perubahan struktur dalam puisi yang dihasilkan dari berita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi berita menjadi sajak tidak hanya mengubah bentuk teks, tetapi juga makna yang terkandung dalam berita tersebut. Repetisi dan pemilihan diksi yang kaya simbolisme memperkenalkan makna baru yang lebih mendalam, menggugah perasaan, dan mengundang interpretasi lebih lanjut. Proses ini juga membuka ruang bagi sastra untuk berfungsi sebagai kritik sosial, memberikan tafsiran baru terhadap kenyataan yang dilaporkan. Implikasi penelitian ini menunjukkan pentingnya hubungan antara jurnalisme dan sastra dalam memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang realitas sosial. Transformasi ini memperkaya pengalaman pembaca dalam memahami kemampuan puisi untuk menjadi sarana refleksi sosial.Kata kunci: Transformasi Berita, Sajak, Sapardi Djoko Damono, Rekontekstualisasi, Kritik Sosial, Repetisi, Diksi
Copyrights © 2025