Gangguan mental emosional (GME) merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami perubahan emosional yang jika terus berlanjut akan berkembang menjadi keadaan patologis. Mahasiswa berada pada masa yang rentan mengalami GME. Gangguan mental emosional dapat mempengaruhi kehidupan mahasiswa dan mengakibatkan penurunan nilai akademik. Hambatan dalam penyelesaian permasalahan GME antara lain adanya stigma, kesulitan dalam mengidentifikasi gejala masalah gangguan mental dan kecenderungan pada diri sendiri saat menghadapi masalah. Upaya penanggulangan masalah GME kepada mahasiswa perlu dilakukan. Penggunaan SRQ-20 dapat menjadi alat skrining awal pada GME. Deteksi dini gangguan mental emosional di FMIPA Universitas X menggunakan instrument SRQ-20. Kuesioner dibagikan secara online. Terdapat 329 responden yang terdiri dari mahasiswa semua Angkatan yang bersedia mengisi kuesioner. Terdapat 71,7% responden dalah Perempuan. Gejala mudah Lelah merupakan gejala yang paling banyak dialami mahasiswa semester 2 (64,4%) dan mahasiswa semester 6 (70,4%) adalah mudah lelah (64,4%). Gejala merasa cemas, tegang atau khawatir menjadi gejala yang paling banyak dialami oleh mahasiswa semester 4 (74,6%) dan semester 8 keatas (79,5%). Terdapat 63,6% dari responden laki-laki, 74,2% dari responden perempuan, dan 70,5% dari seluruh responden terdeteksi mengalami GME. Terdapat 13 responden (4%) yang mengalami tujuh gejala depresi, 116 responden (35,5%) mengalami tiga gejala cemas, 56 responden (17,0%) mengalami empat gejala somatik, 87 responden (26,4%) mengalami tiga gejala kognitif dan 45 responden (13,7%) yang mengalami enam gejala penurunan energi.
Copyrights © 2024