Kompetensi abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan literasi digital telah menjadi elemen utama yang dibutuhkan dalam dunia kerja modern yang dinamis dan berbasis teknologi. Pendidikan tinggi vokasi, yang secara langsung menyiapkan sumber daya manusia untuk dunia kerja, menghadapi tantangan kompleks dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu beradaptasi, berpikir reflektif, dan berinovasi. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dinilai relevan dan potensial dalam menjawab tantangan tersebut adalah deep learning. Pendekatan ini menekankan pada pemahaman konseptual yang mendalam, proses refleksi kritis, serta penerapan ilmu dalam konteks nyata dan autentik. Artikel ini menyajikan kajian sistematis terhadap 22 artikel terpilih dari 38 literatur ilmiah yang diidentifikasi dalam rentang waktu lima tahun terakhir menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR). Hasil kajian mengungkapkan bahwa implementasi deep learning di lingkungan pendidikan vokasi masih menghadapi berbagai hambatan, antara lain keterbatasan kompetensi pedagogik dosen, kurangnya infrastruktur digital yang mendukung, serta kurikulum yang belum sepenuhnya mengakomodasi pembelajaran kontekstual dan transformatif. Namun, potensi deep learning dalam membentuk lulusan vokasi yang unggul tetap sangat besar jika didukung strategi implementasi yang tepat. Studi ini merekomendasikan beberapa strategi penguatan, seperti desain kurikulum berbasis proyek dan refleksi, pengembangan kapasitas dosen melalui pelatihan berkelanjutan, serta penguatan kolaborasi antara institusi pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk mewujudkan ekosistem pembelajaran yang integratif, kontekstual, dan berdaya saing tinggi. Kata Kunci: Pendidikan vokasi, pembelajaran bermakna, kurikulum vokasional
Copyrights © 2025