Penelitian ini mengevaluasi dan mengkritisi pelaksanaan Kurikulum Merdeka dari perspektif guru, siswa, dan pengelola pendidikan. Meskipun Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memberikan kebebasan dalam pembelajaran, implementasinya yang terlalu mendadak menyebabkan berbagai kendala. Guru-guru tidak siap, pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tidak maksimal, dan pembimbing P5 seringkali tidak memahami tugasnya, sehingga efektivitas pelaksanaannya masih rendah. Selain itu, kesalahpahaman terhadap konsep P5 telah menyebabkan beban ekonomi tambahan bagi siswa, yang bertentangan dengan tujuan inklusivitas kurikulum. Di sisi lain, beban administrasi yang berat juga menjadi tantangan bagi guru penggerak, menghambat untuk fokus pada pengembangan pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi yang mendalam dan perbaikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka agar tujuan pendidikan yang lebih baik dapat tercapai.
Copyrights © 2025