Bali tidak bisa terlepas dengan kesenian sakral dan tradisi yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan yang memiliki nilai filosofi tinggi, yakni suatu kekuatan yang magis religius yang diwarisi secara turun temurun. Tari Joged Bumbung merupakan tarian rakyat yang mengandung unsur sosial dan budaya yang berfungsi sebagai tari balih-balihan mengalami telah mengalami komodifikasi diakibatkan oleh perkembangan jaman. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan pengumpulan data melalui sumber referensi kitab/susastra dan literatur lainnya. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa perubahan pada komponen Tari Joged Bumbung mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai-nilai tradisional pada tarian karena perubahan tersebut disesuaikan dengan tren yang sedang berkembang di era modern. Tari Joged Bumbung mengalami perubahan menjadi produk komoditas yang dapat diperjualbelikan sehingga dapat menjadi sumber penghasilan bagi penari, grup tari, dan masyarakat lokal. Meskipun bermanfaat untuk mempromosikan budaya Bali dan mendorong perekonomian, namun memiliki resiko yang dapat mengorbankan nilai-nilai spiritual dan lokal yang terdapat dalam seni tari balih-balihan dalam Tari Joged Bumbung. Diharapkan bahwa seni keagamaan kedepannya mampu melestarikan budaya lokal dan membentuk kepribadian estetis masyarakatnya namun tetap dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu yang menambah kesempurnaan nilai-nilai budaya setempat sehingga masyarakat semakin yakin dengan nilai-nilai kebenaran budayanya.
Copyrights © 2025