Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak beban administratif dalam pelaksanaan penilaian autentik Kurikulum Merdeka terhadap efektivitas pengajaran guru, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memperberat beban tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara terhadap guru-guru di sekolah dasar. Data yang diperoleh dianalisis melalui teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban administratif yang tinggi, seperti pengisian rubrik, penyusunan portofolio, dan pelaporan asesmen, berdampak pada berkurangnya efektivitas pengajaran, ditandai dengan menurunnya kreativitas pembelajaran dan terbatasnya waktu interaksi guru-siswa. Faktor yang memperberat beban tersebut meliputi kurangnya dukungan teknologi, banyaknya format administrasi, serta kurangnya pelatihan terkait penilaian autentik. Sebagai respons, guru mengembangkan solusi seperti menyederhanakan format penilaian, memanfaatkan teknologi sederhana, serta membentuk komunitas berbagi antar guru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyederhanaan administrasi dan dukungan teknologi sangat penting untuk menjaga kualitas pengajaran. Diperlukan kebijakan yang berpihak pada guru untuk mengefisienkan beban administrasi agar Kurikulum Merdeka dapat diterapkan secara optimal dan berdampak nyata pada proses belajar mengajar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025