Pemahaman geografi di tingkat Sekolah Dasar (SD) memainkan peran penting dalam mendukung literasi sains dan sosial dalam Kurikulum Merdeka. Namun, praktik pembelajaran di lapangan masih banyak didominasi oleh pendekatan konvensional yang berpusat pada guru, seperti ceramah dan hafalan, yang terbukti membatasi kemampuan siswa dalam memahami konsep spasial dan konteks lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka untuk mengkaji dampak gaya mengajar tradisional terhadap pemahaman geografi siswa SD, serta mengidentifikasi solusi inovatif yang relevan dengan semangat Kurikulum Merdeka. Hasil kajian menunjukkan bahwa metode pembelajaran aktif seperti Project-Based Learning, Gamifikasi, pendekatan TPACK, Contextual Teaching and Learning (CTL), dan Collaborative Learning secara konsisten mampu meningkatkan keterlibatan siswa, keterampilan berpikir kritis, dan literasi spasial. Media seperti peta, teknologi digital, serta kegiatan lapangan juga terbukti efektif sebagai sarana pengajaran yang kontekstual dan bermakna. Inovasi strategi pembelajaran tidak hanya memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep geografi, tetapi juga mendukung pembentukan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila. Oleh karena itu, pendekatan pengajaran yang bersifat interaktif, kolaboratif, dan berbasis konteks lokal perlu diadopsi secara luas dalam pembelajaran geografi di SD agar lebih relevan dan berdampak dalam jangka panjang.
Copyrights © 2025