Limbah kulit nanas merupakan salah satu jenis limbah organik yang belum banyak diketahui pemanfaatannya secara optimal. Padahal kulit nanas dapat dimanfaatkan karena banyak mengandung senyawa aktif seperti bromelain, flavonoid, dan tanin yang memiliki potensi sebagai antibakteri alami. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengelolah limbah kulit nanas menjadi sabun antibakteri sebagai bentuk inovatif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Jati Mulyo, Tanjung Jabung Timur. Metode yang digunakan meliputi eksperimental pembuatan sabun antibakteri dengan menggunakan kulit buah nanas, texapone, natrium klorida, essentials oil dan air mineral.  Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa kulit nanas memiliki potensi untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual pada proses pembuatan sabun cuci piring dari limbah kulit nanas yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Program pengabdian masyarakat berhasil membuat sabun cuci piring antibakteri dari limbah kulit nanas, yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Jati Mulyo, khususnya UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), dengan memanfaatkan limbah yang sebelumnya tidak digunakan dan tidak bernilai di Masyarakat. Program ini sangat efektif untuk mengurangi pencemaran lingkungan melalui pemanfaatan limbah organik secara efektif. Rekomendasi untuk kegiatan lanjutan meliputi pelatihan lanjutan untuk produksi skala besar dan pendampingan pemasaran produk, yang dapat memaksimalkan potensi ekonomi dan dampak lingkungan positif yang telah dicapai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025