Latar belakang penelitian ini berawal dari ditemukannya seorang peserta didik down syndrome di kelas VIII SLB Luak Nan Bungsu yang belum mampu menjumlahkan bilangan asli (1-9) dalam pembelajaran matematika fase D. Rumusan masalahnya adalah apakah aktivitas meronce manik-manik dapat meningkatkan kemampuan penjumlahan tersebut. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan penjumlahan hingga hasil maksimal 10 melalui aktivitas meronce manik-manik, menggunakan pendekatan Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B. Subjek adalah satu siswa laki-laki dengan keterbatasan dalam penjumlahan. Data diperoleh melalui observasi dan tes sebelum dan sesudah intervensi. Hasil menunjukkan bahwa sebelum intervensi, peserta didik hanya mampu menjawab 22,22%, namun setelah intervensi meningkat hingga 88,89%. Dengan demikian, aktivitas meronce terbukti efektif meningkatkan kemampuan penjumlahan dan dapat menjadi media pembelajaran konkret yang menyenangkan.
Copyrights © 2025