Desa Julah merupakan salah satu desa Bali Mula yang memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Namun, potensi ini belum sepenuhnya dioptimalkan karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen pariwisata di kalangan anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Karang Taruna. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam pengelolaan pariwisata melalui pelatihan berbasis konsep Smart Ethno Edutourism yang mengintegrasikan nilai Tri Mandala dengan teknologi. Pengabdian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif, serta persentase peningkatan untuk menilai efektivitas pelatihan. Subjek Pengabdian melibatkan 61 peserta dari anggota Pokdarwis dan Karang Taruna. Hasil Pengabdian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest peserta adalah 50.1 poin, mencerminkan tingkat pemahaman awal yang rendah terkait manajemen pariwisata. Setelah mengikuti pelatihan, nilai rata-rata posttest meningkat secara signifikan menjadi 88.7 poin, dengan persentase peningkatan sebesar 47%. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Kesimpulannya, dengan menggabungkan kearifan lokal dan pemanfaatan teknologi, Desa Julah dapat menjadi destinasi wisata yang lebih terorganisir, berdaya saing tinggi, dan mampu memperkuat identitas budaya serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal berbasis komunitas. Implikasi dari Pengabdian ini adalah bahwa pelatihan berbasis konsep Tri Mandala dan teknologi tidak hanya mampu meningkatkan kapasitas pengelolaan pariwisata, tetapi juga memperkuat kesadaran budaya lokal.
Copyrights © 2025