Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Impact of Assessment in Jigsaw Cooperative Learning Method and Logical Thinking Ability on Biology Achievement by Controlling Students’ Prior Knowledge Puger, I Gusti Ngurah
Thinking Skills and Creativity Journal Vol. 6 No. 2 (2023): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/tscj.v6i2.73054

Abstract

Biology teachers, particularly junior high teachers should be able to select appropriate teaching methods thus teaching materials that are communicated can be understood concretely and formally. This study aims to analyze the effect of assessment using jigsaw cooperative learning method and logical thinking ability on Biology achievement after controlling students’ prior knowledge. This study was conducted with design treatment by level 2 x 2. Through random sampling, it was decided 84 students as sample. All of requisite testing from two-way Ancova was fulfilled. The result of data analyzed with two-way Ancova, after controlling students’ prior knowledge showed that the students achievement in biology who took performance assessment was better than the students who took written assessments in cooperative learning method using jigsaw type; there was an interaction effect between assessment in cooperative learning method of jigsaw type and logical thinking ability toward the students achievement in biology; for those students who had high logical thinking ability were more compatible to take part in performance assessment in cooperative learning method using jigsaw type; and for the group of students who had lower logical thinking ability were more compatible to take written assessment in cooperative learning method of jigsaw type. Based on the conclusion of this study, it is suggested to biology teachers that the type of assessment applied in learning method, logical thinking, biology learning outcomes, and students’ prior knowledge should be taken into consideration in conducting learning process.
Unidimensional and Multidimensional Reliability Coefficient of Karmapatha Philosophy-based Student Behavior Questionnaire Puger, I Gusti Ngurah
Indonesian Journal of Educational Research and Review Vol. 7 No. 1: April 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijerr.v7i1.77860

Abstract

Guidance and Counseling teachers often highlight student behavior, especially in Junior High Schools. This is because many junior high school students' behavior contains anomalies compared to the school rules in the student handbook. The purpose of this research is to create a student behavior questionnaire based on the teachings of karmapatha that has a standard when assessed based on the reliability of the questionnaire. This research is a type of instrument calibration research. The population of this study was all students of grade VIII junior high school, with the sample being the answers of 100 students selected by purposive sampling. Data collection methods with tests. The results of data analysis obtained unidimensional reliability, student behavior questionnaire based on karmapatha teachings before being corrected by spurious overlap effect obtained rxx' coefficient of 0.850 meets the feasibility to be used as a research instrument; and when examined from unidimensional reliability, student behavior questionnaire based on karmapatha teachings after being corrected by spurious overlap effect obtained rxx' coefficient of 0.853. Multidimensional reliability, the karmapatha teaching-based student behavior questionnaire, before being corrected by the spurious overlap effect, obtained an αs coefficient of 0.945. and when examined from multidimensional reliability, the karmapatha teaching-based student behavior questionnaire, after being corrected by the spurious overlap effect, obtained an αs coefficient of 0.942, overall meeting the feasibility to be used as a research instrument.
SIRSAK DAN PENGOBATAN KANKER (SUATU KAJIAN BIOLOGI SEL MOLEKULER) Dewi, Astari Rahayu; Puger, I Gusti Ngurah
Daiwi Widya Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v11i1.2018

Abstract

AbstrakDalam mengadopsi suatu tanaman yang berfungsi sebagai obat, minimal kita harus mengetahui secara pasti mengenai senyawa yang dikandung oleh bagian-bagian tanaman yang bersangkutan dalam kaitannya sebagai obat suatu penyakit. Seperti misalnya, air rebusan daun tanaman sirsak dapat digunakan sebagai obat kanker. Hal ini disebabkan oleh daun tanaman sirsak mengandung senyawa acetogenin dan ribosome inactivating protein (RIP). Senyawa acetogenin berfungsi untuk memblok ATP yang dihasilkan oleh mitokondria yang diintervensi oleh sel kanker, sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi dalam: pembelahan sel kanker, produksi telomerase transkriptase balik (TERT), dan penyalinan gen-gen telomer saat pembelahan sel kanker. Sedangkan ribosome inactivating protein berperan untuk memblok telomerase transkriptase balik (TERT) dalam menyalin gen-gen telomer saat pembelahan sel kanker. Melalui pemblokan fungsi ATP dan telomerase transkriptase balik (TERT) menyebabkan sel-sel kanker tidak mampu untuk melakukan pembelahan sel, yang selanjutnya mengalami apoptosis.Kata kunci: Sirsak, kanker, dan biologi sel molekuler.
MANFAAT DAUN KELOR SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF UNTUK MENEKAN KADAR LOW-DENSITY-LIPOPROTEIN (LDL) Puger, I Gusti Ngurah
Daiwi Widya Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v11i1.2010

Abstract

AbstrakDewasa ini, penyakit yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang melewati ambang batas normal sedang ramai dibicarakan orang. Efek lanjutan dari informasi ini, banyak orang takut memakan makanan yang mengandung lemak. Padahal, lemak di dalam tubuh tidak mutlak berasal dari makanan yang mengandung lemak. Karbohidrat melalui jalur acetil co-enzim A dapat berubah menjadi asam lemak, yang selanjutnya menjadi timbunan lemak. Kolesterol pada umumnya dikenal sebagai kolesterol yang jahat (berupa low-density-lipoprotein atau LDL) dan kolesterol baik (berupa high-density-lipoprotein atau HDL). Timbunan LDL yang teroksidasi dalam pembuluh arteri dapat menyebabkan penyakit aterosklerosis. Bilamana aterosklerosis terjadi pada pembuluh arteri di jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, dan bila terjadi pada pembuluh arteri yang menuju otak dapat menyebabkan stroke. Oleh karena itu, aterosklerosis perlu ditanggulangi sedini mungkin. Salah satu cara menanggulangi penyakit aterosklerosis adalah dengan memakan sayuran atau meminum air ekstrak daun kelor. Dalam daun kelor terdapat senyawa flavonoid, yang berfungsi untuk meningkatkan aktivitas lechitin cholesterol acyl transferase (LCAT). Enzim LCAT mampu mengonversi atau menghancurkan LDL dan membentuk HDL yang baru.Kata Kunci: Daun kelor, menekan kadar LDL, dan LCAT.
TAJEN DAN PELESTARIAN AYAM KAMPUNG Kharisma, Firdaus Tegar; Puger, I Gusti Ngurah
Daiwi Widya Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v11i1.2020

Abstract

AbstrakSampai saat ini, pada masyarakat Hindu di Bali dikenal konsep tajen. Tajen merupakan perang satha antara dua ayam jago yang memakai taji sampai salah satu dari ayam tersebut dinyatakan kalah atau sapih. Biasanya dalam tajen disertai dengan taruhan (toh) yang tidak ada batasannya. Tajen bila dikaji dari konsep rwa bhineda, yakni hal yang mengandung dua makna yang saling bertentangan, yakni makna negatif dan makna positif. Makna negatif dari tajen adalah dapat menyengsarakan keluarga yang menjadi pelaku tajen (kerap dikenal dengan bebotoh) dan termasuk perilaku himsa karma terhadap ayam jago yang sedang melakukan perang satha. Hal ini disebabkan oleh ayam yang kalah pasti akan mati, demikian juga ayam yang menang kadang-kadang karena terlalu banyak luka pada tubuhnya dapat mengalami kematian. Sedangkan makna positif dari tajen adalah para bebotoh akan mengabadikan karakter ayam jago yang memiliki sifat-sifat baik melalui proses perkawinan dengan ayam betina yang memiliki sifat-sifat yang baik juga. Bahkan dalam pemeliharaan keturunan ayam jago yang memiliki karakter yang baik menerapkan sistem pemeliharaan secara semi intensif atau intensif. Berpijak dari makna positif dari tajen inilah ayam kampung di Bali tidak mengalami kepunahan saat flu burung dan penyakit ND sedang mewabah.Kata kunci: Tajen, ayam kampung, dan rwa bhineda.
HUBUNGAN ANTARA KOEFISIEN EFEK SPURIOUS OVERLAP (ESO) DENGAN KOEFISIEN KORELASI PRODUCT MOMENT SEBELUM DIKOREKSI OLEH EFEK SPURIOUS OVERLAP (rix) BUTIR TES KEMAMPUAN BERPIKIR MANTIK Puger, I Gusti Ngurah; Dewi, Kadek Yati Fitria
Daiwi Widya Vol 10, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v10i3.1774

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan secara signifikan antara koefisien efek spurious overlap (ESO) dengan koefisien korelasi product Moment sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap (rix) butir tes kemampuan berpikir mantik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Seririt, sedangkan sampelnya berupa respon 100 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Seririt setelah diberikan tes kemampuan berpikir mantik yang dipilih secara purposive sampling. Tes kemampuan berpikir mantik yang digunakan sudah memiliki kelayakan untuk digunakan lebih lanjut, dikaji dari koefisien content validity (VI), koefisien reliabilitas (r”) respon antar-rater, validitas butir, dan reliabilitas tes. Untuk menganalisis data mengenai hubungan antara koefisien efek spurious overlap dengan koefisien korelasi Product Moment sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap butir tes kemampuan berpikir mantik digunakan formula korelasi Product Moment dari Pearson. Dari hasil analisis data diperoleh temuan bahwa koefisien efek spurious overlap (ESO) berhubungan secara terbalik dengan koefisien korelasi Product Moment sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap (rix) butir tes kemampuan berpikir mantik. Dari temuan yang sudah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa koefisien efek spurious overlap (ESO) berhubungan secara terbalik dengan koefisien korelasi Product Moment sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap (rix) butir tes kemampuan berpikir mantik.Kata Kunci: Efek spurious overlap, koefisien korelasi Product Moment, dan kemampuan berpikir mantik.
HUBUNGAN ANTARA KOEFISIEN EFEK SPURIOUS OVERLAP (ESO) DENGAN KOEFISIEN KORELASI PRODUCT MOMENT SEBELUM DIKOREKSI OLEH EFEK SPURIOUS OVERLAP (rix) BUTIR TES KEMAMPUAN BERPIKIR MANTIK Puger, I Gusti Ngurah; Dewi, Kadek Yati Fitria
Daiwi Widya Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v11i2.2317

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan secara signifikan antara koefisien efek spurious overlap (ESO) dengan koefisien korelasi product Moment sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap (rix) butir tes kemampuan berpikir mantik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Seririt, sedangkan sampelnya berupa respon 100 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Seririt setelah diberikan tes kemampuan berpikir mantik yang dipilih secara purposive sampling. Tes kemampuan berpikir mantik yang digunakan sudah memiliki kelayakan untuk digunakan lebih lanjut, dikaji dari koefisien content validity (VI), koefisien reliabilitas (r”) respon antar-rater, validitas butir, dan reliabilitas tes. Untuk menganalisis data mengenai hubungan antara koefisien efek spurious overlap dengan koefisien korelasi Product Moment sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap butir tes kemampuan berpikir mantik digunakan formula korelasi Product Moment dari Pearson. Dari hasil analisis data diperoleh temuan bahwa koefisien efek spurious overlap (ESO) berhubungan secara terbalik dengan koefisien korelasi Product Moment sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap (rix) butir tes kemampuan berpikir mantik. Dari temuan yang sudah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa koefisien efek spurious overlap (ESO) berhubungan secara terbalik dengan koefisien korelasi Product Moment sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap (rix) butir tes kemampuan berpikir mantik.
Differentiated Learning Model on Students’ Digital Literacy and Socioemotional Intelligence Dewi, Kadek Yati Fitria; Kusuma, Kadek Hendra Adi; Puger, I Gusti Ngurah
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 58 No 2 (2025): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v58i2.94536

Abstract

In classroom learning, many students have not achieved digital literacy and socioemotional intelligence optimally. This condition shows that conventional learning is not effective enough to support students' learning needs in a more diverse and holistic manner. Therefore, this study aims to evaluate the effect of differentiated learning model on students' digital literacy and socioemotional intelligence, and predict its effectiveness in improving both aspects. This research is quasi-experimental research with post-test only control group design. The research subjects were students in grade VIII, consisting of two groups, namely experimental and control groups, each totaling 32 students, making a total of 64 test subjects. Data were collected using the digital literacy questionnaire and socioemotional intelligence questionnaire as research instruments. Data analysis included t-test to see differences between groups and Product Moment Correlation test to strengthen variable relationships. The results showed that the differentiated learning model significantly improved students' digital literacy and significantly improved students' socioemotional intelligence compared to conventional learning. Thus, it is concluded that differentiated learning is able to optimize students' digital literacy skills and socioemotional intelligence, thus answering the problem of low mastery of these two competencies in the classroom. This research has implications for the importance of implementing differentiated learning in the current educational context to support student-centered learning and better prepare them to face the challenges of life.
Smart Ethno Edutourism: Optimalisasi Tata Kelola Perkampungan Kuno di Desa Julah sebagai Kawasan Wisata Berbasis Tri Mandala dan Teknologi Widiana, I Wayan; Arta, Ketut Sedana; Jampel, I Nyoman; Puger, I Gusti Ngurah
International Journal of Community Service Learning Vol. 9 No. 2 (2025): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v9i2.86060

Abstract

Desa Julah merupakan salah satu desa Bali Mula yang memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Namun, potensi ini belum sepenuhnya dioptimalkan karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen pariwisata di kalangan anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Karang Taruna. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam pengelolaan pariwisata melalui pelatihan berbasis konsep Smart Ethno Edutourism yang mengintegrasikan nilai Tri Mandala dengan teknologi. Pengabdian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif, serta persentase peningkatan untuk menilai efektivitas pelatihan. Subjek Pengabdian melibatkan 61 peserta dari anggota Pokdarwis dan Karang Taruna. Hasil Pengabdian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest peserta adalah 50.1 poin, mencerminkan tingkat pemahaman awal yang rendah terkait manajemen pariwisata. Setelah mengikuti pelatihan, nilai rata-rata posttest meningkat secara signifikan menjadi 88.7 poin, dengan persentase peningkatan sebesar 47%. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Kesimpulannya, dengan menggabungkan kearifan lokal dan pemanfaatan teknologi, Desa Julah dapat menjadi destinasi wisata yang lebih terorganisir, berdaya saing tinggi, dan mampu memperkuat identitas budaya serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal berbasis komunitas.  Implikasi dari Pengabdian ini adalah bahwa pelatihan berbasis konsep Tri Mandala dan teknologi tidak hanya mampu meningkatkan kapasitas pengelolaan pariwisata, tetapi juga memperkuat kesadaran budaya lokal.