Ketersediaan air bersih merupakan sumber daya utama yang tidak bisa digantikan oleh komoditas lain untuk keberlangsungan hidup. Namun, pemompaan berlebihan dan dampak perubahan iklim yang semakin cepat membuat penurunan bertahap cadangan air tanah diperlukan. Untuk menentukan kapasitas dan karakteristik cadangan air tanah di wilayah Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, penelitian ini menggabungkan pengukuran resistivitas geolistrik dengan teknik geologi rekayasa dan pengukuran hidrologi untuk mengidentifikasi kandungan air tanah. Hasil pengukuran mencapai kedalaman lebih dari 90 meter dan menunjukkan perbedaan yang jelas antara empat satuan litologi inti yang berbeda. Satuan pertama, yang terletak pada kedalaman antara 0 dan 7,11 meter, terdiri dari tuf berukuran pasir dengan resistivitas 18,1 Ohm.m. Satuan kedua, breksi tuf, memiliki resistivitas lebih tinggi pada 414 Ohm.m dan terendam antara 7,11 dan 14,9 meter. Satuan ketiga, pasir tuf kerikilan, memiliki resistivitas rata-rata 51,8 Ohm.m dan dapat berfungsi sebagai akuifer sekunder di beberapa tempat. Susunan litologi yang berbeda menunjukkan kompleksitas struktur geologi lokal dan ketersediaan ruang pori yang cukup untuk akumulasi air tanah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025