ABSTRAK Pemasaran susu formula yang tidak etis masih menjadi tantangan dalam mendukung ASI eksklusif dan pencegahan stunting. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan kader kesehatan di Kecamatan Limo, Depok, mengenai pelaporan praktik pemasaran susu formula. Metode berupa penyuluhan, pemutaran video, Focus Group Discussion (FGD), role play, dan pembentukan Satgas Kader dengan peserta 20 kader. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan mengenai praktik pemasaran susu formula, dengan rata-rata nilai pre-test 72,5 menjadi 94,67 pada post-test. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengatahuan dan memperkuat peran kader sebagai pengawas dan edukator Masyarakat mengenai praktik pemasaran susu formula. Program ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan jangkauan lebih luas. Kata Kunci: ASI Eksklusif, Etis, Kader Kesehatan, Susu Formula  ABSTRACT Unethical marketing of formula milk is still a challenge in supporting exclusive breastfeeding and preventing stunting. This activity aims to increase the knowledge of health cadres in Limo District, Depok, regarding reporting on formula milk marketing practices. Methods include counselling, video screenings, Focus Group Discussion (FGD), role plays, and the formation of a Cadre Task Force with 20 cadres participating. The results show a significant increase in knowledge regarding formula milk marketing practices, with an average pre-test score of 72.5 rising to 94.67 in the post-test. This activity can increase knowledge and strengthen the role of cadres as supervisors and community educators regarding formula milk marketing practices. This program can be carried out sustainably with a wider reach. Keywords: Exclusive Breastfeeding, Ethics, Formula Milk, Health Cadres 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025