Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG JAJANAN DENGAN PEMILIHAN JAJANAN UNTUK ANAK USIA TODLER DI RW 13 KELURAHAN JATISAMPURNA BEKASI TAHU 2012 Marcelina, Lina Ayu; Herlina, Herlina; Maulina, Maulina; novianti, evin
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 1 (2014): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.77 KB)

Abstract

Pada usia todler, anak belum memiliki kemampuan untuk menentukan jajanan mana yang baik untuk mereka sehingga peranan ibu sangat dibutuhkan dalam hal ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu tentang jajanan dengan pemilihan jajanan untuk anak usia todler. Sampel total sampling sebanyak 42 ibu. Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang dan dapat langsung dimakan tanpa pengolahan lebih lanjut. Pemilihan jajanan ibu dibagi menjadi jajanan sehat dan tidak sehat dan untuk mengidentifikasi digunakan kuisioner yang diisi oleh responden. Hasil penelitian sebagian besar responden berusia > 32 tahun, memiliki pendidikan menengah ke atas, tidak bekerja, membeli jajanan di minimarket,  memiliki pengetahuan tinggi dan memilih jajanan sehat. Uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia ibu dengan pemilihan jajanan (P 0.209dan OR 0.338),terdapat hubungan antara pendidikan ibu (P 0.020 dan OR 7.000), pekerjaan ibu (P 0.031 dan OR 5.909) dan pengetahuan ibu tentang jajanan (P  0.017 dan  OR 6.000) dengan pemilihan jajanan. Orang tua diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi makanan jajanan yang sehat sehingga bisa diterapkan saat memilih jajanan untuk anak.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG JAJANAN DENGAN PEMILIHAN JAJANAN UNTUK ANAK USIA TODLER DI RW 13 KELURAHAN JATISAMPURNA BEKASI TAHU 2012 Marcelina, Lina Ayu; Herlina, Herlina; Maulina, Maulina; novianti, evin
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 1 (2014): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v1i0.840

Abstract

Pada usia todler, anak belum memiliki kemampuan untuk menentukan jajanan mana yang baik untuk mereka sehingga peranan ibu sangat dibutuhkan dalam hal ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu tentang jajanan dengan pemilihan jajanan untuk anak usia todler. Sampel total sampling sebanyak 42 ibu. Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang dan dapat langsung dimakan tanpa pengolahan lebih lanjut. Pemilihan jajanan ibu dibagi menjadi jajanan sehat dan tidak sehat dan untuk mengidentifikasi digunakan kuisioner yang diisi oleh responden. Hasil penelitian sebagian besar responden berusia > 32 tahun, memiliki pendidikan menengah ke atas, tidak bekerja, membeli jajanan di minimarket,  memiliki pengetahuan tinggi dan memilih jajanan sehat. Uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia ibu dengan pemilihan jajanan (P 0.209dan OR 0.338),terdapat hubungan antara pendidikan ibu (P 0.020 dan OR 7.000), pekerjaan ibu (P 0.031 dan OR 5.909) dan pengetahuan ibu tentang jajanan (P  0.017 dan  OR 6.000) dengan pemilihan jajanan. Orang tua diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi makanan jajanan yang sehat sehingga bisa diterapkan saat memilih jajanan untuk anak.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI DENGAN KONDISI LUKA PERINEUM PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS PEJUANG DAN PUSKESMAS PEKAYON Natalia, Christin; Marcelina, Lina Ayu; Permatasari, Indah
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v5i2.3224

Abstract

Proses penyembuhan luka perineum merupakan proses penggantian dan perbaikan fungsi jaringan yang rusak akibat perlukaan yang terjadi di diafragma urogenitalis dan musculus lefator ani pada saat proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan pemenuhan kebutuhan gizi dengan proses penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di Puskesmas Pejuang dan Puskesmas Pekayon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu postpartum yang memiliki luka perineum di UPTD Puskesmas Pekayon dan UPTD Puskesmas Pejuang, dengan sampel 31 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan status gizi dengan proses penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di Puskesmas Pejuang dan Puskesmas Pekayon (p=0,018) dan adanya hubungan pemenuhan kebutuhan gizi dengan proses penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di Puskesmas Pejuang dan Puskesmas Pekayon (p=0,001). Peneliti menyarankan ibu postpartum agar lebih mengetahui pentingnya status gizi normal bagi ibu dan dapat memenuhi kebutuhan gizi terutama kebutuhan akan protein untuk mempercepat penyembuhan luka perineum dan meminimalisir terjadinya infeksi.
Hubungan Dukungan Sosial Dengan Self-EfficacyIbu Postpartum Desiana Rachmawati; Lina Ayu Marcelina; Indah Permatasari
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 2 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v6i2.761

Abstract

Maternal self-efficacy is part of the concept of self-efficacy which is the mother's belief in her Maternal self-efficacy is part of the concept of self-efficacy which is the mother's belief in her ability to carry out her role as a parent, one of which can be influenced by social support. Social support arises because of interactions with other people who make a person feel cared for and appreciated, if social support is not obtained by postpartum mothers, the possibility of mothers experiencing postpartum depression will increase. The crisis period in the midst of the COVID-19 pandemic raises concerns, especially for postpartum mothers because of limited access to formal and informal support which will increase maternal mental health problems. The research design used was cross sectional. The population of this study, namely all postpartum mothers in the Pejuang Health Center Work Area, Bekasi City, amounted to 132 people and obtained a total sample of 116 respondents through a sampling technique, namely accidental sampling. Data analysis used chi-square at 95% confidence level. The results of this study showed a significant relationship between social support and MSE (p = 0.038). It is hoped that health services can increase their participation in providing counseling based on family support for postpartum mothers by including the family to have a positive effect on the bond between mother and baby.
PENERAPAN MANAJEMEN STRESS SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER BAGI PENYINTAS KANKER DI KOMUNITAS KANKER INDONESIA Lina Ayu Marcelina; Angel Sri Yuliningtyas
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i3.13467

Abstract

Cancer was a chronic and deadly disease in the world. A long period of cancer treatment effect the psychological of cancer patients, particularly stress. One of the complementary or non-pharmacological therapy for cancer is stress management. This community service activity aims to provide stress management as a complementary therapy for cancer patients to decrease stress levels. We conducted progressive muscle relaxation and guided imagery. This activity is carried out in 1 time (one meeting) and took place in the Indonesian Cancer Care Community (ICCC) and involved 15 cancer survivors and warriors. The media used in this activity are PPT and zoom meeting platform. They submitted pre and post-test, which were analyzed with Paired t-test. This study showed a different mean score of stress level between before and after stress management (Sig. 2 tailed <0.001, 95% CI). Based on the results of the stress score analysis of cancer survivors, it can be seen that there is a difference in the average stress before and after the administration of stress management techniques. Stress management was highly recommended for cancer patients to decrease stress levels during their treatments. It is hoped that this community service can be carried out on a wider scale so that more communities will benefit from this activity.ABSTRAK:Kanker merupakan salah satu penyakit kronis yang paling mematikan di dunia. Pengobatan kanker dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan beberapa efek samping yang mempengaruhi kondisi psikologis pasien, diantaranya stress. Terapi komplementer atau non farmakologis bagi pasien dengan kanker yang efektif salah satunya adalah manajemen stress. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan manajemen stress sebagai terapi komplementer bagi penyintas kanker untuk menurunkan tingkat stressnya. Manajemen stress yang diberikan adalah relaksasi otot progresif dan guided imagery. Kegiatan ini dilakukan dalam 1 waktu (sekali pertemuan)  dan berlangsung di Indonesian Cancer Care Community (ICCC) serta melibatkan 15 penyintas kanker yang tergabung di dalamnya. Media penyuluhan yang digunakan adalah PPT dan platform zoom meeting. Adapun para peserta mengisi pretest dan posttest yang diuji menggunakan Paired-t test. Hasil uji menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata skor stress sebelum dan setelah pemberian teknik manajemen stress (Sig. 2 tailed < 0.001, 95%C I). Berdasarkan hasil analisis skor stress penyintas kanker terlihat bahwa terdapat perbedaan rata-rata stress sebelum dan setelah pemberian teknik manajemen stress. Manajemen stress direkomendasikan bagi penyintas kanker sebagai  terapi komplementer untuk menurunkan stress selama pengobatan. Diharapkan, pengabdian kepada masyarakat ini dapat dilakukan dalam skala yang lebih luas agar lebih banyak komunitas yang merasakan manfaat dari kegiatan ini
Program Vaksinasi dalam Rangka Pencegahan Covid 19 di Sentra Vaksinasi Hang Jebat Jakarta Lina Ayu Marcelina; Dora Samaria; Dwi Shohibah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.7725

Abstract

ABSTRAK Pandemi COVID 19 dirasakan oleh seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Penyebaran virus SARS Cov-2 yang sangat cepat membuat pemerintah mengambil langkah pencegahan penyebaran dengan vaksinasi. kegiatan ini memberikan gambaran terkait kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan dan karakteristik responden penerima vaksinasi. kegiatan pengabdian kepada masyarakat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan ini dilaksanakan di Sentra Vaksinasi Hang Jebat Jakarta dengan melibatkan 116 responden. kegiatan dimulai dengan pendataan kemudian pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksinasi dan observasi pasca tindakan. Sebagian besar responden penerima vaksinasi dalam keadaan sehat ditandai dengan suhu tubuh dan tekanan darah normal (100%, 65.5%), bekerja (63.8%), berpendidikan tinggi (49.1%) dan rerata usia 47 tahun. Vaksinasi menjadi salah satu program yang efektif dalam memeroleh imunitas terhadap COVID 19. Kegiatan vaksinasi dalam skala lebih besar dan periodik dapat berlanjut. Kata Kunci : COVID 19, Pencegahan, Pengabdian masyarakat,Vaksinasi  ABSTRACT COVID 19 pandemic felt by the entire country in the world included Indonesia. The rapid spread of SARS Cov-2 make Indonesian government take preventive solution through vaccination. To describe vaccination program and characteristic of respondent who participate in vaccination program. this community service coordinate with Ministry of Health held in Vaccination Centre Hang Jebat, Jakarta involving 116 respondents. This community service begin with data collection then health assessment, vaccinating injection and observation. Most of vaccine receiver are health proven by normal body temperature and blood pressure (100%, 65.5%), had worked (63.8%), high education (49.1%) and in average age of 47 years old. vaccination is one of the effective program to get COVID 19 immunity. Big scale of vaccination is needed.  Keywords: COVID 19, Prevention, Community Service, Vaccination
PEMBERDAYAAN IBU MELALUI PRAKTIK DUKUNGAN KELUARGA UNTUK CEGAH STUNTING Rokhaidah Rokhaidah; Lina Ayu marcelina; Lima Florensia
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20835

Abstract

Depok City in August 2021 had a stunting prevalence of 3.5 percent. An important factor that affects stunting is knowledge. Good maternal knowledge can be used for stunting prevention efforts. Family support is also important to provide encouragement in the form of attention to family members and assist family members in solving health problems so that they will feel confident in dealing with problems. Partner problems are: the lack of understanding of mothers about family support in preventing stunting in children. The solution to the problems faced by partners in the Pasir Putih sub-district, Sawangan-Depok sub-district, is the Community Partnership Program (PKM) for empowering mothers through family support practices to prevent stunting by implementing health education on family support practices to prevent stunting in children. Implementation on 1-30 July 2022. The purpose of this Community Partnership Program is to increase the ability, willingness and awareness of the community in preventing stunting by recognizing stunting and through family support. Methods: Health Education using lecture and discussion methods. Results: after this PKM activity, the partners' knowledge about stunting increased with the results before the test that the mother had good knowledge of 35% to 80% at the time of the test and the practice of good family support at the time of the test increased from 83% to 94% during the test. Conclusion: Health education is very important for mothers as an effort to prevent stunting through family support. ABSTRAK: Kota Depok pada Agustus 2021 memiliki prevalensi stunting sebesar 3,5 persen, Faktor penting yang mempengaruhi stunting adalah pengetahuan. Pengetahuan ibu yang baik dapat digunakan untuk upaya pencegahan stunting. Dukungan keluarga juga menjadi penting untuk memberikan dorongan berupa perhatian ke anggota keluarga dan membantu anggota keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan sehingga akan merasa percaya diri dalam menghadapi masalah. Permasalahan mitra adalah: belum terbentuknya pemahaman ibu tentang dukungan keluarga dalam pencegahan stunting pada anak. Solusi bagi masalah yang dihadapi mitra di kelurahan Pasir Putih kecamatan Sawangan-Depok adalah dengan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pemberdayaan ibu melalui praktik dukungan keluarga cegah stunting dengan implementasi edukasi kesehatan tentang praktik dukungan keluarga untuk cegah stunting pada anak. Pelaksanaan kegiatan pada tanggal 1-30 Juli 2022. Tujuan dari Program Kemitraan Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan, kemauan dan kesadaran masyarakat dalam mencegah stunting dengan cara mengenali penyakit stunting serta melalui dukungan keluarga. Metode: Edukasi Kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hasil: setelah kegiatan PKM ini pengetahuan mitra tentang stunting meningkat dengan hasil sebelum tes ibu berpengetahuan baik sebanyak 35% menjadi 80% pada saat post tes dan praktik dukungan keluarga baik pada saat pretest  84% meningkat menjadi 94% saat posttest. Kesimpulan: edukasi Kesehatan sangat penting bagi ibu sebagai upaya pencegahan stunting melalui dukungan keluarga.
Peningkatan Pengetahuan Perawatan Payudara Ibu Postpartum melalui Aplikasi Android di Puskesmas Sindang Barang Bogor Lina Ayu Marcelina; Nurul Fatihah Auliani
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 3 (2023): Volume 5 Nomor 3 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i3.9043

Abstract

ABSTRACT Technological development in health sector encourage the development of patient education method. Even though there are various digital applications available, there is still limit application for breast care among postpartum mothers. To determine the effect of android-based education on increasing the knowledge of primiparous mothers regarding breast care. Using a quasi-experimental design with one group pre and posttest. Total sampling is used on 33 primiparous mothers who are respondents at Sindang Barang Bogor. Education regarding breast care is given through android application among 7 days. Wilcoxon test used for data analysis. Respondents aged 20-28 years old (Mean SD 24.6;2.151), the majority are middle dan high educated (senior high school; diploma; bachelor : 51.57%; 24.2%; 15.2%), housewives (51.2%) and were in the period 35-155 days postpartum (SD 30.312). Improved knowledge score pretest 14.55 to 17.90 in the posttest. The result of the analysis show there are a significant effect of education based on android with knowledge of primipara mothers (p value 0.000). The is an increasing in knowledge after providing android-based education. Health workers should provide postpartum education, particularly related theme about breast care using android application.  Keyword: Android-Based, Breast Care, Knowledge, Postpartum, Primiparous  ABSTRAK Perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan mendorong pengembangan cara edukasi pasien. Meskipun telah tersedia berbagai aplikasi digital namun masih belum ada yang spesifik untuk perawatan payudara bagi ibu postpartum.Untuk mengetahui adanya pengaruh edukasi berbasis android terhadap peningkatan pengetahuan ibu primipara terkait perawatan payudara. Menggunakan desian kuasi eksperimental one group pre and posttest. Dengan teknik total sampling pada 33 responden ibu primipara di Puskesmas Sindang Barang, Bogor diberikan edukasi via aplikasi android terkait perawatan payudara selama 7 hari. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Responden berusia pada rentang 20-28 tahun (Mean SD 24.6; 2.151), sebagian besar berpendidikan menengah ke atas (SMA;D3;S1 57.6%; 24.2%;15.2%), ibu rumah tangga (51.5%) dan berada pada periode 35-155 hari postpartum (SD 30.312) . Peningkatan skor pengetahuan pretest 14.55 menjadi 17.90 pada posttest. Hasil analisis terdapat pengaruh signifikan edukasi berbasis android dengan pengetahuan ibu primipara (p value 0.000). Terdapat peningkatan pengetahuan pasca pemberian edukasi berbasis android. Diharapkan petugas kesehatan bisa melakukan pemberian edukasi postpartum khususnya terkait perawatan payudara dengan mempertimbangkan kemajuan teknologi seperti aplikasi android.   Kata Kunci: Android, Aplikasi, Pengetahuan, Perawatan Payudara, Postpartum
Penguatan Intervensi Edukasi Mobilisasi Pasca Bedah Sesar pada Petugas di Unit Maternal Rs Bhayangkara Tk. 1 Pusdokkes Polri Lina Ayu Marcelina; Ni Luh Putu Martini; Karina Oktaviyadi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9515

Abstract

ABSTRAK Percepatan penyembuhan pasca bedah sesar dipengaruhi berbagai faktor salah satunya pada fase postoperative khususnya mobilisasi. Mobilisasi bertahap pada pasien pasca bedah sesar dilakukan melalui bantuan petugas yang terlatih dan memiliki pengetahuan yang baik. Kegiatan ini memberikan gambaran terkait penguatan intervensi edukasi mobilisasi pasca bedah sesar bagi petugas di unit maternal. Kegiatan ini dilaksanakan di RS BHAYANGKARA TK. 1 PUSDOKKES POLRI dengan melibatkan 16 petugas kesehatan. Rangkaian kegiatan diantaranya survei, analisis jurnal dan implementasi penguatan intervensi mobilisasi. Sebagian besar responden sudah bekerja lebih dari 10 tahun (62.5%) dan berdasarkan kuesioner pengetahuan didapatkan peningkatan rerata skor sebanyak 20 poin. Perawat yang memiliki pengetahuan yang baik akan melakukan intervensi optimal pada pasien. Mobilisasi bertahap diharapkan dilakukan oleh seluruh petugas untuk mempercepat penyembuhan pasien pasca bedah sesar. Kata Kunci:  Edukasi; Maternal, Mobilisasi, Pasca Bedah Sesar, Perawat  ABSTRACT Enhanced recovery after cesarean section is influenced by various factors such us postoperative phase particularly mobilization. Gradually mobilization in post cesarean section would need the role of competence and well-educated healthcare provider. This event gave representation of strengthening education of mobilization in post cesarean section healthcare provider on maternal ward. Conducted in BHAYANGKARA TK. 1 PUSDOKKES POLRI, we involved 16 healthcare providers. The event series are such as survey, journal analysis and implementation. Most of respondents have been working for more than 10 years (62.5%) and regarding to questionnaire, there are 20 points increasing score of knowledge about mobilization. Nurses had good knowledge will provide optimum intervention to patients. Healthcare provider should provide gradually mobilization for enhanced recovery after cesarean section.  Keywords: Education, Maternal, Mobilization, Post Cesarean Section, Nurses
Self-Care and Unpleasant Symptoms in Indonesian Postpartum Mothers with Twin Babies: a Case Report Lina Ayu Marcelina; Imami Nur Rachmawati; Wiwit Kurniawati
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 5 (2023): Volume 5 Nomor 5 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i5.9140

Abstract

ABSTRACT Postpartum mothers with twin babies are in a critical condition in terms of maternal health because of their need to adapt to the presence of two babies at once. To describe nursing processes in five cases of postpartum mothers with twin babies. We reported nursing processes in five cases of postpartum mothers with twin babies, addressing the nursing care and self-care applied and referring to the theory of unpleasant symptoms. The five mothers presented to two hospitals in Jakarta, Indonesia.  During three days of treatment, the postpartum mothers were able to perform regular self-care without assistance, even though their self-management and time management were not optimal. However, they suffered unpleasant symptoms, including postpartum discomfort, breast engorgement, lack of support from husbands, and anxiety. Interventions were conducted via relaxation techniques, lactation management, and health education related to maternal and infant care for twin babies, together with family involvement and the provision of support from health-care providers and assistants. Time and self-management skills in postpartum mothers with twin babies need to be strengthened. Health-care providers are recommended to facilitate family assistance while the mother is in the hospital postpartum ward and to provide home visits as a form of follow-up. Keywords: Postpartum, Self-Care, Twin Babies, Unpleasant Symptoms