Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan aspek penting dalam dunia industri yang bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Namun pelanggaran terhadap norma K3, seperti ketidakpatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD), tata kelola area kerja yang buruk, serta peralatan tidak layak, masih sering terjadi dan berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai tingkat risiko kecelakaan kerja di Bengkel Konstruksi PT. ABS menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) . Metode penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dengan teknik observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Identifikasi dilakukan pada tujuh aktivitas kerja utama yang berpotensi menimbulkan bahaya. Hasil analisis menunjukkan dua aktivitas masuk kategori risiko ekstrem, yaitu pekerja tidak memakai helm dan kabel listrik terkelupas, dengan nilai risiko 20. Tiga aktivitas dinilai berisiko tinggi, seperti pengoperasian mesin tanpa APD, bahasa gaul FCAW berserakan, serta pengawasan penggunaan APD tidak optimal. Sementara itu, dua aktivitas lainnya berada pada kategori sedang. Penelitian ini menegaskan bahwa penerapan tindakan preventif dan korektif, termasuk kewajiban APD, inspeksi rutin, pelatihan, dan pengawasan manajerial, sangat diperlukan untuk menekan angka kecelakaan kerja. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam penegakan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di sektor konstruksi..
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025