Latar belakang penelitian ini didasari oleh fenomena fluktuasi angka kecelakaan kerja pada periode 2020-2024, meskipun sistem K3 telah diterapkan, yang mengindikasikan perlunya evaluasi efektivitas penerapan budaya K3 dan tingkat kematangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan tingkat kematangan budaya K3 terhadap kinerja K3 di Perusahaan Hulu Migas CSEL. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan operasional Perusahaan Hulu Migas CSEL, dengan sampel sebanyak 80 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan budaya K3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja K3 (original sample 0,724; p-value 0,000 < 0,05), yang berarti semakin baik internalisasi nilai, norma, dan perilaku keselamatan, semakin tinggi pencapaian kinerja K3. Selain itu, tingkat kematangan budaya K3 juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja K3 (original sample -0,149; p-value 0,048 < 0,05), mengindikasikan bahwa semakin matang budaya keselamatan di perusahaan dari level basic menuju resilient semakin efektif sistem keselamatan dalam mencegah insiden dan meningkatkan performa kerja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan budaya K3 dan tingkat kematangan budaya K3 merupakan faktor strategis dalam meningkatkan kinerja keselamatan di sektor migas. Implikasi penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi manajemen CSEL untuk memprioritaskan penguatan penerapan budaya K3 melalui pelatihan rutin dan penguatan peran kepemimpinan lapangan, serta investasi jangka panjang dalam pengembangan kematangan budaya K3 untuk keberlanjutan sistem keselamatan.
Copyrights © 2025