Penelitian ini dilatarbelangi oleh permasalahan yang ditemukan di SLB Autisma Permata Bunda Bukittinggi, dimana terdapat seorang peserta didik disabilitas intelektual ringan yang belum optimal dalam merawat luka pada program bina diri. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan merawat luka dengan menggunakan metode backward chaining pada peserta didik disabilitas intelektual. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan penelitian subjek tunggal (Single Subject Research) dengan desain A-B. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes praktik dengan menggunakan instrumen ceklis. Analisis data disajikan dengan grafik. Penelitian ini dilakukan pada seorang siswa disabilitas intelektual kelas IV di SLB Autisma Permata Bunda Bukittinggi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada 8 pertemuan yang terbagi menjadi 2 kondisi, yaitu baseline (A) dan intervensi (B), diperoleh bahwa pada kondisi baseline (A), data menunjukkan konsistensi dengan persentase kemampuan 52% pada 3 kali pengamatan. Pada kondisi intervensi (B) terdapat peningkatan bertahap dengan persentase 70%, 88%, 92%, 92%, 92%. Oleh karena itu disimpulkan bahwa kemampuan merawat luka lecet pada peserta didik disabilitas intelektual dapat meningkat dengan menggunakan metode backward chaining. Hal ini menunjukkan bahwa metode backward chaining dapat digunakan sebagai metode pembelajaran dalam program bina diri di Sekolah Luar Biasa.
Copyrights © 2025