Environmental wisdom is a form of intelligence, creativity, innovation, and traditional knowledge possessed by local communities in managing and conserving ecosystems and natural resources. The people of Matotonan, located in the South Siberut District of the Mentawai Islands Regency, practice the bat gette farming system to cultivate taro (Colocasia esculenta) as a way to secure food resources while maintaining environmental sustainability. As a community living within the conservation area of Siberut National Park, it is important to study and understand their environmental awareness level to ensure the long-term protection of the conservation area. This study aims to assess the environmental awareness of the Matotonan community, who cultivate taro (Colocasia esculenta) using the bat gette farming system. Environmental awareness was measured using the New Environmental Paradigm (NEP) method. The research findings indicate that the Matotonan community practicing bat gette farming is categorized as an environmentally aware or pro-NEP community, with an ecological worldview that emphasizes the limits of growth. Abstrak Kearifan lingkungan merupakan wujud kecerdasan, kreativitas, inovasi, dan pengetahuan tradisional yang dimiliki masyarakat lokal dalam mengelola dan melestarikan ekosistem serta sumber daya alam. Masyarakat Matotonan, yang terletak di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, mempraktikkan sistem pertanian bat gette untuk menghasilkan talas (Colocasia esculenta) sebagai cara untuk mengamankan sumber daya pangan sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Sebagai masyarakat yang tinggal di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Siberut, penting untuk mempelajari dan memahami tingkat kesadaran lingkungan mereka guna memastikan perlindungan jangka panjang kawasan konservasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesadaran lingkungan masyarakat Matotonan yang membudidayakan talas (Colocasia esculenta) melalui sistem pertanian bat gette. Pengukuran kesadaran lingkungan dilakukan dengan menggunakan metode New Environmental Paradigm (NEP). Temuan penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Matotonan yang mempraktikkan pertanian bat gette dikategorikan sebagai masyarakat yang sadar lingkungan atau pro-NEP, dengan pandangan dunia ekologis yang menekankan batasan pertumbuhan. Kata Kunci: Kearifan lingkungan, New Environmental Paradigm, Pertanian Bat Gette, Kawasan Konservasi, Batasan Pertumbuhan
Copyrights © 2025