cover
Contact Name
Ahlal Kamal
Contact Email
Ahlal.pkl@gmail.com
Phone
+6285285123236
Journal Mail Official
redaksijurnalsinergi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jermani Husein, Desa Lokbangkai RT.07 No.40 Kecamatan Banjang Kab, Lok Bangkai, Kec. Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan 71416
Location
Kab. hulu sungai utara,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
ISSN : -     EISSN : 31090559     DOI : -
Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin adalah publikasi ilmiah yang bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran gagasan, riset, serta temuan ilmiah yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, guna memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah global. Jurnal ini mencakup berbagai bidang ilmu, meliputi pendidikan, teknologi, ekonomi, kesehatan, manajemen, keagamaan, ilmu sosial dan humaniora, serta bidang-bidang terapan lainnya.Sebagai wadah akademik yang mengedepankan kualitas dan keberagaman perspektif, Sinergi menerbitkan artikel penelitian asli, tinjauan pustaka, studi kasus, serta pemikiran konseptual yang didasarkan pada metodologi ilmiah yang kuat dan analisis mendalam. Dengan berfokus pada penerapan teori dan riset dalam konteks praktis, jurnal ini tidak hanya menyasar akademisi dan peneliti, tetapi juga para praktisi, pengambil kebijakan, dan pihak-pihak terkait yang dapat memanfaatkan temuan ilmiah untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan pembangunan di berbagai sektor. Diterbitkan dua kali setahun, Jurnal Sinergi berkomitmen untuk menjadi platform terbuka yang mempertemukan berbagai perspektif dari seluruh penjuru dunia. Jurnal ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi lintas disiplin, memfasilitasi integrasi pengetahuan dalam rangka menghasilkan solusi inovatif, serta mendorong pemecahan masalah kontemporer di tingkat lokal, nasional, dan global. Melalui sinergi antara berbagai ilmu, jurnal ini memberikan ruang bagi ide-ide baru yang dapat memperkaya wacana akademik, memperluas cakupan penelitian, serta mendukung keberlanjutan pembangunan dalam konteks sosial, ekonomi, dan teknologi. Sinergi juga menekankan pentingnya keagamaan dan nilai-nilai kemanusiaan sebagai elemen penting dalam membangun peradaban yang berkeadilan, berkelanjutan, dan beradab.
Articles 157 Documents
Inovasi Media Digital dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kamal, Ahlal
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan inovasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menggunakan media sosial/digital sebagai alat yang efektif dan relevan dengan perkembangan teknologi terkini. Penelitian ini juga menganalisis kegiatan PAI yang melibatkan penggunaan teknologi dalam memfasilitasi pembelajaran melalui aplikasi media sosial. Dengan menggunakan metode penelitian pustaka kualitatif, data dikumpulkan dari berbagai referensi seperti buku, jurnal ilmiah, prosiding, dan publikasi lainnya. Proses analisis data dalam penelitian ini mencakup pengumpulan data, reduksi, presentasi, dan kesimpulan. Temuan menunjukkan lima aplikasi media sosial yang digunakan oleh guru PAI, dengan data terbatas pada periode 2019-2023. Aplikasi-aplikasi tersebut termasuk TikTok, YouTube, WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Penggunaan media sosial dalam pembelajaran ini menunjukkan peran guru PAI dalam mendukung transformasi pendidikan dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran yang lebih interaktif dan mudah diakses. Penelitian ini terbatas pada literatur online, sehingga disarankan untuk penelitian lebih lanjut di lapangan guna memperoleh hasil yang lebih akurat. Temuan ini memberikan wawasan mengenai inovasi pembelajaran PAI melalui media digital yang dapat menjadi acuan bagi penelitian di masa depan.
Konsep Persaudaraan dalam Islam: Telaah Tafsir terhadap Q.S. Al-Hujurat Ayat 10 Sultan, Sultan Harun Arrasyid Harahap
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbsPersaudaraan atau ukhuwah merupakan nilai fundamental dalam ajaran Islam yang menjadi dasar terbentuknya masyarakat yang damai dan berkeadilan. Namun, realitas sosial umat Islam saat ini menunjukkan maraknya konflik internal, polarisasi, dan lemahnya solidaritas antar sesama Muslim. Berangkat dari kondisi tersebut, penelitian ini mengangkat rumusan masalah: bagaimana makna QS. Al-Hujurat ayat 10 dalam konteks ukhuwah, dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sosial umat Islam masa kini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kandungan QS. Al-Hujurat:10 secara tematik dan menafsirkan nilai-nilai persaudaraan Islam dalam konteks kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research), serta analisis tafsir tahlili melalui rujukan kitab-kitab tafsir klasik dan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa QS. Al-Hujurat:10 menegaskan pentingnya ukhuwah sebagai ikatan keimanan, mewajibkan perdamaian di antara kaum Muslimin, serta menjadi landasan etika sosial Islam. Nilai-nilai dalam ayat ini relevan untuk memperkuat solidaritas umat, mendorong dialog, dan menghadapi tantangan era digital. Kesimpulannya, ukhuwah dalam Islam adalah prinsip yang bersifat teologis sekaligus sosial, yang harus terus dihidupkan dalam berbagai aspek kehidupan umat. Brotherhood (ukhuwah) is a fundamental value in Islamic teachings that forms the foundation of a peaceful and just society. However, the current social reality of the Muslim community reveals increasing internal conflict, polarization, and weakened solidarity. This study addresses the following questions: what is the meaning of QS. Al-Hujurat verse 10 in the context of Islamic brotherhood, and how can it be applied in contemporary Muslim life? The purpose of this research is to explore the content of QS. Al-Hujurat:10 thematically and to interpret the values of Islamic brotherhood in today’s social context. This research employs a qualitative approach using library research methods and tahlili interpretation through classical and contemporary tafsir sources. The findings show that QS. Al-Hujurat:10 emphasizes brotherhood as a bond of faith, commands reconciliation among Muslims, and provides a foundation for Islamic social ethics. These values are highly relevant for strengthening unity, promoting dialogue, and responding to digital-era challenges. In conclusion, Islamic brotherhood is both a theological and social principle that must be actively upheld across all spheres of Muslim life. Keywords: QS. Al-Hujurat:10, Islamic brotherhood, tahlili interpretation, social solidarity, peacebuilding.  
Internalisasi Nilai-Nilai Karakter melalui Pendekatan Pedagogi Humanistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab Khairanis, Retisfa; Aldi, Muhammad
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji internalisasi nilai-nilai karakter melalui pendekatan pedagogi humanistik dalam pembelajaran Bahasa Arab di era digital. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan analisis deskriptif kualitatif dari berbagai sumber teori dan penelitian terdahulu. Hasil menunjukkan bahwa metode humanistik seperti diskusi reflektif, storytelling, dan role play efektif menanamkan nilai karakter seperti empati, tanggung jawab, dan kesadaran diri, serta didukung oleh pemanfaatan teknologi digital seperti video interaktif, forum online, dan gamifikasi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan bermakna. Kesimpulannya, integrasi pedagogi humanistik dan teknologi digital sangat relevan dalam membentuk peserta didik yang kompeten dalam Bahasa Arab sekaligus berkarakter kuat, sehingga guru dan lembaga pendidikan perlu mengoptimalkan strategi ini untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini
Etika Keperawatan Dalam Islam Berdasarkan Al-Qur'an Azizah Nafisah
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Etika keperawatan merupakan komponen fundamental dalam praktik keperawatan profesional yang bertujuan untuk menjamin pelayanan yang bermartabat, manusiawi, dan bertanggung jawab. Dalam Islam, etika bukan hanya sekadar aturan profesional, tetapi merupakan bagian integral dari ajaran agama yang bersumber langsung dari Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan prinsip-prinsip etika keperawatan dalam Islam berdasarkan nilai-nilai yang termuat dalam Al-Qur’an. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka (library research), yang menelaah ayat-ayat Al-Qur’an serta literatur terkait etika dan praktik keperawatan Islami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika keperawatan dalam Islam dilandasi oleh nilai-nilai utama seperti rahmah (kasih sayang), amanah (tanggung jawab), ‘adl (keadilan), sidq (kejujuran), dan ihsan (berbuat terbaik). Nilai-nilai ini mengarahkan perawat untuk tidak hanya bertanggung jawab secara profesional, tetapi juga secara spiritual, dalam memberikan asuhan keperawatan yang menyentuh aspek fisik, emosional, dan ruhani pasien. Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi ajaran Al-Qur’an dalam praktik keperawatan dapat membentuk pelayanan kesehatan yang lebih holistik dan berlandaskan nilai-nilai keimanan. Kajian ini diharapkan menjadi kontribusi akademik bagi pengembangan etika keperawatan dalam konteks masyarakat Muslim. Nursing ethics is a fundamental component of professional nursing practice, aiming to ensure dignified, humane, and responsible healthcare services. In Islam, ethics is not merely a professional standard but an integral part of religious teachings, with its foundation rooted in the Qur’an. This study seeks to identify and describe the core principles of nursing ethics in Islam based on Qur’anic values. A descriptive qualitative method was used through a literature review approach, examining relevant verses from the Qur’an and scholarly references related to Islamic nursing ethics. The study found that key ethical values such as rahmah (compassion), amanah (trust and responsibility), ‘adl (justice), sidq (truthfulness), and ihsan (excellence in conduct) are central to nurse–patient interactions in the Islamic worldview. These values call for a nursing practice that is not only professionally accountable but also spiritually mindful, providing care that addresses the physical, emotional, and spiritual dimensions of patients. The findings suggest that integrating Qur’anic principles into nursing practice fosters a more holistic and faith-based healthcare model. This research contributes academically to the ongoing development of Islamic nursing ethics, particularly in the context of Muslim-majority societies.  
Peran Pendidikan Agama dalam Membangun Karakter Bangsa di Era Digital Safitri, Indah; Mohammad Suhaidi, Mohammad Suhaidi
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan agama memegang peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral generasi muda saat ini . Dalam perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, pendidikan agama diharapkan dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi individu dalam menghadapi tantangan hidup. Artikel ini membahas peran pendidikan agama dalam membangun karakter bangsa, terutama dalam konteks pendidikan di era digital. Selain itu, artikel ini juga mengkaji tantangan yang dihadapi oleh pendidik agama dalam menyampaikan nilai-nilai dalam agama kepada generasi saat ini yang semakin terpapar dengan teknologi. Dalam hal ini, salah satu pendekatan yang bisa digunakan adalah penggunaan media sosial dan teknologi digital untuk mendukung proses pendidikan agama yang lebih efektif. Religious education is essential for the young generation in building character and morals. Religious education is believed to become a firm healing both for life ekki digital technology growing so fast. Due to the role of character education in building the character of the nation directed to the implementation of education in the digital era, based on the above background this article has 5 (five) discussion points. It also examines the challenges faced by religious educators in delivering religious values to a generation increasingly exposed to technology. In this context, the use of social media and other digital technologies can be seen as tools to support a more effective religious education process. Keywords : Religious Education, National Character, Digital Age, Education Challenges, Social Media, Religious Values.
Tafkim dan Tarqiq Huruf Ra' Amirul Azmi
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian tentang hukum bacaan huruf rā’ merupakan bagian penting dalam ilmu tajwid karena berkaitan langsung dengan ketepatan pelafalan huruf dan pemeliharaan makna Al-Qur’an. Huruf rā’ memiliki dua sifat fonetik utama, yaitu tafkīm (dibaca tebal) dan tarqīq (dibaca tipis). Kedua bentuk ini tidak hanya ditentukan oleh sifat asli huruf, tetapi juga sangat tergantung pada posisi rā’ dalam kata, jenis harakatnya, dan huruf sebelum atau sesudahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara mendalam prinsip-prinsip dan kaidah tajwid yang mengatur pembacaan rā’, serta menjelaskan bagaimana hukum tafkīm dan tarqīq diaplikasikan dalam berbagai konteks bacaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pendekatan studi pustaka terhadap berbagai sumber utama ilmu tajwid klasik seperti al-Jazariyyah, Tuhfah al-Atfal, dan Hidayah al-Mustafid, serta sumber kontemporer seperti karya Dr. Ayman Rushdi Suwaid. Selain itu, dilakukan juga observasi terhadap praktik bacaan Al-Qur’an oleh para qārī’ dan guru tajwid sebagai bahan refleksi aplikatif terhadap teori yang dikaji. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan hukum tafkīm dan tarqīq rā’ menuntut ketelitian tinggi karena kesalahan kecil dalam pelafalan dapat mengakibatkan perubahan makna yang signifikan. Oleh karena itu, penguasaan kaidah ini bukan hanya soal teknis baca, tetapi juga mencerminkan akurasi dan kehati-hatian seorang Muslim dalam menjaga keotentikan Kalamullah. Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi para pelajar Al-Qur’an, guru tahsin, dan komunitas tilawah dalam menguatkan pemahaman tajwid, khususnya terkait pengucapan huruf rā’. Dengan demikian, kualitas bacaan dapat ditingkatkan dan kesalahan dalam pelafalan dapat diminimalisir demi menjaga kesucian Al-Qur’an sebagaimana diturunkan. Kata Kunci: tafkīm, tarqīq, huruf rā’, ilmu tajwid, qirā’at, pelafalan Al-Qur’an    Abstract The study of the pronunciation rules for the Arabic letter rā’ (ر) is a significant aspect of tajwīd, the science of Qur’anic recitation, as it directly relates to the accuracy of articulation and the preservation of meaning in the Qur’an. The letter rā’ possesses two primary phonetic characteristics: tafkhīm (heavy or thick pronunciation) and tarqīq (light or thin pronunciation). These qualities are not solely determined by the intrinsic properties of the letter but also by its position in the word, the surrounding vowels (ḥarakāt), and the letters that precede or follow it. This research aims to explain the principles and rules governing the application of tafkhīm and tarqīq, while also analyzing how they are applied in various recitation contexts. This study employs a qualitative descriptive method, using a library research approach that examines classical tajwīd texts such as al-Jazariyyah, Tuhfah al-Atfāl, and Hidāyah al-Mustafīd, as well as modern references by scholars like Dr. Ayman Rushdi Suwaid. Additionally, observational data were collected from Qur’anic recitations by qurrā’ (reciters) and tajwīd instructors to assess how the theoretical rules are practiced in real recitations. The findings indicate that the correct application of tafkhīm and tarqīq requires precise articulation, as even minor mispronunciations can alter the meanings of words. Thus, mastering these rules is not merely a technical matter, but a reflection of a reciter’s commitment to preserving the integrity of the Qur’anic text. This research is expected to serve as a valuable reference for Qur’an learners, tajwīd instructors, and recitation communities in enhancing their understanding of tajwīd, especially concerning the proper pronunciation of the letter rā’. Improving this aspect of recitation can greatly contribute to the authenticity and reverence of Qur’anic reading, in accordance with the way it was revealed. Keywords: tafkhīm, tarqīq, letter rā’, tajwīd, Qur’anic recitation, articulation
Makharijul Huruf dan implikasinya Terhadap Pembelajaran Al-Qur’an dalam Perspektif Ilmu Tajwid Bilal Alfarobbi; Zaki Raihan Siregar
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makharijul huruf merupakan aspek fundamental dalam ilmu tajwid yang berfungsi untuk menentukan titik keluar setiap huruf hijaiyah. Ketepatan dalam melafalkan huruf-huruf ini sangat penting dalam menjaga makna dan keaslian bacaan Al-Qur’an. Artikel ini bertujuan mengkaji pembagian makharijul huruf baik secara umum maupun khusus, serta implikasinya dalam proses pembelajaran Al-Qur’an. Dengan menggunakan metode studi pustaka, kajian ini menelusuri pendapat ulama klasik dan kontemporer mengenai lima makhraj utama dan tujuh belas makhraj rinci. Ditemukan bahwa pembelajaran makharijul huruf tidak cukup hanya berbasis teori, melainkan membutuhkan bimbingan praktis dan pembiasaan. Artikel ini juga menekankan pentingnya metode musyafahah dan latihan rutin sebagai cara efektif membentuk pelafalan yang benar. Kata Kunci: Makharijul Huruf, Tajwid, Pembelajaran Al-Qur’an Abstract Makharijul huruf (points of articulation) are a fundamental aspect of tajwid science, determining the exit points of each Arabic letter. Accurate pronunciation is crucial in preserving the meaning and authenticity of Qur’anic recitation. This article examines the classification of makharijul huruf, both general and specific, and their educational implications. Using a literature review method, it explores classical and contemporary scholars' views on the five main articulation areas and seventeen detailed ones. The study finds that mastering makharijul huruf requires not only theoretical understanding but also practical guidance and repetition. It emphasizes methods like musyafahah (direct teacher-student transmission) and consistent practice as essential to achieving correct pronunciation. Keywords: Makharijul Huruf, Tajwid, Qur’an Learning
Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi di Desa Telang Baru Wilayah Puskesmas Telang Siong Tahun 2025 Rini Astuti; Tri Tunggal; Vonny Khresna Dewi; Erni Yuliastuti
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Barito Timur Regency Health Office in 2024 reported that 66.3% of couples were active family planning participants. At Telang Siong Community Health Center, there were 1,207 active FP participants, with 2.48% using IUDs, 46.89% injections, 30.24% pills, 16.48% implants, and 2.65% MOW, MOP, or condoms. This study used an analytic survey design with a cross-sectional approach and an accidental sampling technique involving 73 respondents. The instrument used was a questionnaire, and data were analyzed using the Chi-Square test. Results showed that 74.0% of acceptors used non-long-term contraceptive methods (non-LTCM), 52.1% had low knowledge, 61.6% had negative attitudes, and 58.9% did not receive husband support. There was a significant correlation between knowledge (p = 0.000), attitude (p = 0.000), and husband support (p = 0.000) with the selection of contraceptive methods. Health workers are advised to provide clear and appropriate counseling so that the community is informed about the benefits, types, and advantages of contraceptive methods.   Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur tahun 2024 melaporkan penggunaan KB aktif sebesar 66,3%. Di Puskesmas Telang Siong terdapat 1.207 peserta KB aktif dengan 2,48% menggunakan AKDR, 46,89% suntik, 30,24% pil, 16,48% implan, dan 2,65% MOW, MOP, atau kondom. Penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan potong lintang dan teknik accidental sampling terhadap 73 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, dan data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan 74,0% akseptor menggunakan kontrasepsi non-MKJP, 52,1% memiliki pengetahuan rendah, 61,6% bersikap negatif, dan 58,9% tidak mendapatkan dukungan suami. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p = 0,000), sikap (p = 0,000), dan dukungan suami (p = 0,000) dengan pemilihan alat kontrasepsi. Disarankan tenaga kesehatan memberikan penyuluhan yang jelas dan tepat agar masyarakat mengetahui manfaat, jenis, dan keunggulan alat kontrasepsi. Kata Kunci: Alat Kontrasepsi, Dukungan Suami, Pengetahuan, Sikap  
Hubungan Pola Makan Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Telang Siong Tahun 2025 Melda Hayati Rahmi; Tri Tunggal; Efi Kristiana; Hapisah
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Telang Siong Health Center is ranked first for female adolescents with anemia 55.74, there are 235 adolescents and 131 teenagers suffering from anemia. Objective: To determine the relationship between dietary patterns and menstrual patterns with the incidence of anemia in the work area of the Telang Siong Community Health Center. Method: Analytical research with cross-sectional design. The number of female adolescents in the Telang Siong Community Health Center (UPTD) in 2025 was 235 people. Sampling was done using purposive sampling technique. The research instrument was a questionnaire and HB examination sheet, and the analysis was carried out using the Chi-Square test. Results: The results of the characteristics of age, class and place of residence affect the eating patterns of adolescents. There is a relationship between eating patterns and the incidence of anemia in adolescent girls with a p value of 0.000. There is a relationship between menstrual patterns and the incidence of anemia in adolescent girls with a p value of 0.001. There is a relationship between the menstrual cycle and the incidence of anemia in adolescent girls with a p value of 0.000. Conclusion: Adolescent girls with unhealthy diets, inadequate nutrient intake, especially iron, and a habit of consuming fast food tend to have a higher risk of anemia. Furthermore, irregular menstrual patterns, with longer periods and heavier blood loss, also contribute to an increased risk of anemia. Adopting a healthy diet and regularly monitoring menstrual patterns are crucial for preventing anemia in adolescent girls. Latar Belakang: Puskesmas Telang Siong berada diurutan pertama remaja putri dengan anemia 55,74, terdapat 235 remaja dan 131 remaja yang menderita anemia. Tujuan: mengetahui hubungan pola makan dan pola menstruasi dengan kejadian anemia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telang Siong. Metode: Penelitian analitik dengan desain cross sectional. Jumlah remaja putri UPTD Puskesmas Telang Siong pada tahun 2025 sebanyak 235 orang., pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Dengan Instrumen penelitian kuesioner dan lembar pemeriksaan HB, selanjutnya analisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil karakteristik umur, kelas dan tempat tinggal mempengaruhi pola makan remaja, Ada hubungan antara  pola makan dengan kejadian anemia pada remaja putri  dengan hasil  p value sebesar 0,000,Ada hubungan antara Pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri dengan hasil  p value sebesar 0,001,Ada hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri dengan hasil  p value sebesar 0,000. Kesimpulan: Remaja putri dengan pola makan yang tidak sehat, asupan zat gizi terutama zat besi yang tidak mencukupi, serta kebiasaan konsumsi makanan yang instan cenderung memiliki risiko anemia lebih tinggi. Selain itu, pola menstruasi yang tidak teratur, dengan lama menstruasi yang lebih panjang dan jumlah darah yang keluar lebih banyak, juga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko anemia. Pentingnya penerapan pola makan sehat dan pemantauan pola menstruasi secara rutin sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja putri. Kata Kunci: Pola Makan, Pola Menstruasi, Kejadian Anemia Remaja
Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bajayau Rahmi; Hapisah; Isnaniah; Suhrawardi
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Anemia in pregnant women is a serious health issue that increases the risk of complications such as hemorrhage, preterm birth, and low birth weight. Poor nutritional status is a significant risk factor for anemia in pregnant women. The purpose of this study was to analyze the relationship between nutritional status and the incidence of anemia in pregnant women in the working area of Bajayau Health Center. Methods: This case-control study with a involving a sample of 57 pregnant women registered at the Bajayau Health Center in 2024, including 19 anemic pregnant women (case group) and 38 non-anemic pregnant women (control group). Data were collected from health records and analyzed using Chi-Square test with SPSS. Results: A significant relationship was found between nutritional status and anemia incidence in pregnant women with p=0.000 and an Odds Ratio (OR) of 19.950, indicating that pregnant women with poor nutritional status were 19 times more likely to experience anemia. Conclusion: Nutritional status is closely associated with the incidence of anemia in pregnant women in the working area of Bajayau Health Center, highlighting the need for improved nutritional monitoring and education to prevent anemia. Abstrak Latar belakang: Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan serius yang dapat menambah risiko komplikasi selama kehamilan, seperti perdarahan, kelahiran prematur, dan bayi berat lahir rendah. Status gizi yang buruk dapat meningkatkan risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bajayau. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case-control dengan pendekatan retrospektif, melibatkan sampel sebanyak 57 ibu hamil yang tercatat di Puskesmas Bajayau pada tahun 2024, yang terdiri dari 19 ibu hamil dengan anemia (kelompok kasus) dan 38 ibu hamil tanpa anemia (kelompok kontrol). Data dikumpulkan melalui catatan kesehatan dan dianalisis dengan uji Chi-Square menggunakan SPSS. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p=0,000 dan Odds Ratio (OR) 19,950, yang menunjukkan ibu hamil dengan status gizi kurang berisiko 19 kali lebih besar mengalami anemia. Kesimpulan: Status gizi berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bajayau, sehingga diperlukan upaya peningkatan pemantauan gizi dan edukasi bagi ibu hamil untuk mencegah anemia. Kata kunci: Status gizi, anemia, ibu hamil, Puskesmas Bajayau      

Page 1 of 16 | Total Record : 157