Penelitian ini berujuan mendeskripsikan pembelajaran berdiferensi dalam perspektid Ki Hajar Dewantara dan implementasinya pada kurikulum merdeka. Penelitian ini merupakan penelitian library research berdasarkan jurnal dan buku terkait pembelajaran berdiferensiasi, pemikiran Ki Hajar Dewantara dan implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka. Hasil penelitian menunjukan bahwa jauh sebelum konsep pembelajaran berdiferensiasi dari Carol Ann Tomlinson tahun 1999, Ki Hajar Dewantara sudah menawarkan konsep pembelajaran yang memerdekakan. Peserta didik dituntun sesuai kodrat dari dari masing-masing peserta didik. Pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik secara utuh, mulai dari aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual. Beliau percaya bahwa setiap individu memiliki keunikan dan perbedaan, oleh karena itu setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk belajar sesuai dengan kebutuhan mereka. Bentuk nyatanya yaitu didirikannya sekolah Taman Siswa pada tahun 1922 guna mewadahi mengimplementasikan konsep pembelajaran diferensiasi Ki Hajar Dewantara. Selain itu implementasi pembeajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka didasari dari kebutuhan peserta didik. Kebutuhan peserta didik tersebut meliputi berbagai aspek: (1) Kesiapan belajar (readiness) murid, (2) Minat peserta didik, dan (3) Profil belajar murid. Praktek implementasi pembelajaran diferensiasi terdiri dari isi, proses, produk dan lingkungan belajar.
Copyrights © 2024