Tujuan penulisan ini untuk mengungkapkan praktik moderasi beragama melalui literasi sastra Indonesia oleh santri pondok pesntren di Purwokerto. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren An-Najah, Kutasari-Purwokerto, (b) Pondok Pesantren Fatul Huda, Kauman Purwokerto, (c) Pondok Pesantren Darussalam, Dukuhwaluh Kembaran-Purwokerto, dan (d) Pondok Pesantren Al-Amien, Pabuwaran Purwokerto. Data dikumpulkan melalui observasi, studi dokumen, dan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa praktik moderasi beragama melalui literasi sastra Indonesia oleh santri pondok pesantren di Pondok Pesantren An-Najah, Kutasari-Purwokerto,) Pondok Pesantren Fatul Huda, Kauman Purwokerto, Pondok Pesantren Darussalam, Dukuhwaluh Kembaran-Purwokerto, dan Pondok Pesantren Al-Amien, Pabuwaran Purwokertoberangkat dari pembacaan kitab yang dilaksanakan secara bandongan, selain sorogan. Sastra sangat penting untuk diajarkan di pesantren karena sastra sama halnya dengan tasawuf, mendekatkan hati manusia kepada Allah. Kemampuan bersastra dalam diri santri mampu melembutkan hati dan perilaku. Hati dan perilaku yang lembut itulah pangkal dari sikap keberagamaan yang moderat (tengah). Sikap moderat ini adalah sikapnya Nabi Muhammad Saw, karena beliau adalah sosok yang adil bagi kaumnya dan bagi orang lain. Karena pengetahuan agama dan sastra yang mendalam, santri memiliki kepekaan dan sikap egaliter yang kuat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024