Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik kebahasaan perempuan Jawa yang digunakan dalam film Tilik, dan representasi perempuan Jawa yang tercermin dalam tuturan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan para tokoh perempuan, dan sumber data penelitian ini yaitu film Tilik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Metode ini diwujudkan dengan menggunakan teknik dasar berupa teknik sadap, dan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas cakap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter perempuan menggunakan kriteria kebahasaaan perempuan menurut teori Lakoff. Pada penelitian ini ditemukan empat karakteristik bahasa perempuan yang paling dominan dalam film Tilik,  yaitu: (1) Avoidance of strong swear words (perempuan cenderung menggunakan interjeksi makian halus); (2) Tag questions (perempuan sering menggunakan pertanyaan yang direkatkan dalam kalimat, guna mendapat persetujuan atau memastikan sesuatu); (3) Hedges (perempuan sering menggunakan hedges untuk menunjukkan ketidakyakinan atas apa yang dituturkan); (4) Intensifiers (perempuan sering menggunakan intensifiers untuk menunjukkan penekanan dalam kata tertentu dalam menegaskan sesuatu yang dirasa penting). Selain itu, Film Tilik juga merepresentasikan perempuan yang mirip dengan beberapa stereotip mengenai perempuan yang berkembang di masyarakat tradisional pada umumnya, seperti: perempuan digambarkan senang bergosip, cerewet, dan inferior.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021