Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MAKNA DERIVASIONAL DAN INFLEKSIONAL VERBA NASAL BAHASA JAWA DIALEK AREK Wicaksono, Nur Hanifa; Nurhayani, Ika; Khasanah, Ismatul
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 5 No 2 (2022): SeBaSa
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sbs.v5i2.6043

Abstract

This study aims to observe the change in the meaning of the nasal verbs in the Arek dialect of Javanese. The scope of the research is limited to the speeches of the community verbs in the Arek zone in Malang Regency. The research data was done from 7-17 April 2022 in 3 districts: Sumberpucung, Kalipare, and Kromengan. The data of this study were analyzed according to Bauer's theory of derivational and inflectional meanings. The results showed that the Javanese nasal verbs have more derivation processes than inflections. The derivation process marks the derivational meaning and the inflection process marks the inflectional process. The results of the study revealed that almost all nasal allomorphs which act as nasal affixes make a verb derivation. The researcher divided the nasal allomorph into 2 parts, /m/, /ñ/, and/ŋ/ which have 2 roles of affixes which is derivational and inflectional. Second, the nasal allomorphs /ŋǝ/, /n/, and /ṇ/ have 1 affix role. Both classifications apply the terms and conditions of the initial phoneme of a verb.Key words : Derivasional, Inflectional, Verb, Nasal, Javanese.
Bahasa dan Gender: Karakteristik Kebahasaan Perempuan Jawa dalam Film ‘Tilik’ Hasanah, Holifatul; Wicaksono, Nur Hanifa
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): JBB Edisi Agustus 2021, Tahun 2 Vol. 1
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik kebahasaan perempuan Jawa yang digunakan dalam film Tilik, dan representasi perempuan Jawa yang tercermin dalam tuturan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan para tokoh perempuan, dan sumber data penelitian ini yaitu film Tilik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Metode ini diwujudkan dengan menggunakan teknik dasar berupa teknik sadap, dan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas cakap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter perempuan menggunakan kriteria kebahasaaan perempuan menurut teori Lakoff. Pada penelitian ini ditemukan empat karakteristik bahasa perempuan yang paling dominan dalam film Tilik,  yaitu: (1) Avoidance of strong swear words (perempuan cenderung menggunakan interjeksi makian halus); (2) Tag questions (perempuan sering menggunakan pertanyaan yang direkatkan dalam kalimat, guna mendapat persetujuan atau memastikan sesuatu); (3) Hedges (perempuan sering menggunakan hedges untuk menunjukkan ketidakyakinan atas apa yang dituturkan); (4) Intensifiers (perempuan sering menggunakan intensifiers untuk menunjukkan penekanan dalam kata tertentu dalam menegaskan sesuatu yang dirasa penting). Selain itu, Film Tilik juga merepresentasikan perempuan yang mirip dengan beberapa stereotip mengenai perempuan yang berkembang di masyarakat tradisional pada umumnya, seperti: perempuan digambarkan senang bergosip, cerewet, dan inferior.
Interjeksi Emotif dan Deskriptif pada Komik ‘Muslim Show’ Karangan Norédine Alam Wicaksono, Nur Hanifa
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): JBB Edisi Agustus 2021, Tahun 2 Vol. 1
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komik merupakan karya seni berupa gambar yang dilengkapi dengan informasi berupa dialog atau monolog. Isi dari informasi tersebut dapat dipahami melalui interjeksi. Interjeksi merupakan ungkapan yang menunjukkan ekspresi dan emosi dari penutur seperti yang ada pada Komik Muslim Show karya Norédine Alam. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bentuk-bentuk interjeksi emotif dan deskriptif pada Komik Muslim Show, dan (2) mengetahui makna interjeksi emotif dan deskriptif yang terkandung dalam Komik Muslim Show. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca, mengamati, dan mencatat data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknis analisis data dilakukan dengan cara mengklasifikasikan interjeksi sesuai dengan teori Bobinska. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh interjeksi pada komik Muslim Show mendeskripsikan interjeksi deskriptif yang memiliki makna interjeksi diucapkan oleh manusia. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat fenomena satu kata interjeksi dapat memiliki makna yang berbeda-beda, sebagai contoh, interjeksi ‘Macha Allah’ dapat bermakna kekaguman dan kebahagiaan. Peneliti juga mengambil kesimpulan bahwa interjeksi deskriptif suara manusia juga memiliki makna interjeksi emotif dengan melihat kalimat yang diucapkan penutur. Sedangkan, interjeksi deskriptif yang bermakna suara benda, suara suatu peristiwa, dan suara hewan tidak memiliki makna emotif. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengambil data pada komik lain yang belum digunakan sebagai penelitian guna melengkapi variasi interjeksi Bahasa Prancis.