Teori belajar behavioristik telah menjadi landasan fundamental dalam memahami akuisisi pengetahuan dan modifikasi perilaku, berfokus pada pembentukan perilaku yang diinginkan melalui manipulasi stimulus dan respons. Meskipun relevan dalam pendidikan, khususnya bimbingan dan konseling (BK), literatur menunjukkan fragmentasi dalam implementasi teknik behavioristik. Urgensi penelitian ini muncul dari persistensi masalah perilaku maladaptif pada peserta didik, yang memerlukan intervensi BK yang efektif. Penelitian ini bertujuan mensintesis dan menganalisis teknik konseling behavioristik, mengidentifikasi landasan teoritis, relevansi, serta tantangannya. Penelitian ini menggunakan metode library research (studi kepustakaan) yang sistematis. Data dikumpulkan dari berbagai sumber literatur seperti jurnal ilmiah, artikel, dan buku. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, dan analisis data menggunakan content analysis untuk menarik kesimpulan valid berdasarkan isi dokumen. Hasil dan sintesis yang diperoleh dalam studi ini yaitu teori behavioristik memandang belajar sebagai perubahan perilaku yang dapat diamati, dengan prinsip utama penguatan (positif/negatif) dan hukuman. Tokoh-tokoh seperti Thorndike (koneksionisme), Pavlov (pembiasaan klasik), Skinner (operant conditioning), Bandura (belajar sosial), dan Watson (behaviorisme) berkontribusi pada pengembangan teori ini. Dalam konseling behavioristik, teknik dibagi menjadi peningkatan perilaku (reinforcement positif/negatif, token ekonomi, shaping, kontrak perilaku, modeling) dan penurunan perilaku (extinction, time-out, flooding, satiation, punishment, terapi aversi, desensitisasi sistematis). Implementasi teori ini dalam BK menunjukkan efektivitas tinggi, terutama melalui pendekatan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang memadukan intervensi perilaku dengan restrukturisasi kognitif. CBT terbukti efektif mengatasi kecemasan, perilaku agresif, burnout akademik, prokrastinasi, dan meningkatkan resiliensi serta harga diri. Teknik self-management dan token economy juga efektif dalam menangani adiksi dan meningkatkan kedisiplinan. Keberagaman aplikasi ini menegaskan behaviorisme sebagai kerangka kerja adaptif dalam merespons tantangan perkembangan dan akademik siswa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025