Praktik pembelajaran yang kurang efektif menjadi salah satu penyebab siswa mengalami pemahaman konsep yang kurang. Miskonsepsi merupakan konsep dari dalam diri siswa yang tidak sesuai dengan kaidah konsep ilmiah yang sesungguhnya. Miskonsepsi bersifat persisten, sulit diubah, dan dihilangkan dalam beberapa konsep. Maka, diperlukan usaha untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada setiap materi pembelajaran. Salah satu instrumen untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa yaitu tes diagnostik tiga tingkat . Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa SMA pada materi ekosistem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling dimana siswa yang menjadi responden merupakan siswa yang belum pernah mempelajari materi ekosistem di tingkat SMA di Kota Pasuruan sebanyak 31 responden. Kriteria profil miskonsepsi siswa menggunakan instrumen tes diagnostik tiga tingkat mengacu pada (Gurel, 2015). Hasil pengujian miskonsepsi pada materi ekosistem di salah satu SMA di Kota Pasuruan, diketahui presentase paling tinggi terdapat pada sub materi definisi dan komponen ekosistem dengan presentase 38%, aliran energi 26%, interaksi antar komponen ekosistem 24%, dan daur ulang biogeokimia 20%. Kriteria ilmiah konsepsi , miskonsepsi positif palsu , dan miskonsepsi negatif palsu siswa memperoleh rata-rata 10%, kurangnya pengetahuan memperoleh presentase sebesar 19%, dan miskonsepsi 28%. Pengembangan instrumen diagnostik three tier test dapat digunakan untuk mengetahui miskonsepsi siswa dan menjadi alat evaluasi bagi guru untuk merancang pembelajaran agar siswa dapat memahami konsep ilmiah dengan benar.
Copyrights © 2025