PT.X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa tangki timbun, yang kerap menerima pasokan Crude Palm Oil (CPO) dengan kualitas tidak sesuai standar yang ditetapkan. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk melakukan pengendalian kualitas secara berkelanjutan. Salah satu metode yang digunakan adalah Six Sigma, yang berfokus pada upaya meminimalkan cacat produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengurangi jumlah CPO cacat yang diterima perusahaan melalui penerapan metode Six Sigma dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode Six Sigma digunakan untuk menganalisis tingkat kualitas dan menghitung Defects Per Million Opportunities (DPMO), sedangkan FMEA diterapkan untuk menelusuri akar penyebab masalah kualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai DPMO CPO yang diterima perusahaan sebesar 343.378,53, yang berarti terdapat potensi kegagalan sebesar 343.379 per satu juta sampel, dengan nilai sigma sebesar 1,93. Analisis FMEA mengungkapkan bahwa faktor manusia, khususnya operator yang bekerja tergesa-gesa, memiliki nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi yaitu 324. Berdasarkan temuan tersebut, rekomendasi perbaikan yang diusulkan meliputi peningkatan pengawasan karyawan, penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang lebih ketat, penyelenggaraan pelatihan berkala, serta pemeliharaan fasilitas dan peralatan secara rutin.
Copyrights © 2025