Pendidikan di era globalisasi dan disrupsi teknologi menuntut perubahan paradigma pembelajaran dari pendekatan yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa guna mengembangkan keterampilan abad ke-21 siswa. Namun observasi di SMA AL-Mukhtariyah Rajamandala menunjukkan bahwa praktik masih didominasi metode konvensional seperti ceramah dan pengugasan satu arah, yang kurang mendorong pemahaman mendalam dan berpikir kritis. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, tim peneliti Pascasajana bahasa Inggris dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari IKIP Siliwangi menyelenggarakan workshop bertajuk "Penguatan Literasi Digital melalui Deep Learning dan Transformative Learning" untuk 33 guru. Metode yang digunakan adalah deskriptif-edukatif dengan presentasi, diskusi kelompok, dan demonstrasi tools berbasis AI. Hasil evaluasi menunjukkan 100% peserta menyetujui materi relevan dengan kebutuhan pembelajaran modern, dengan 75% menyatakan kepuasan tinggi. Namun pemahaman tentang Pembelajaran Transformatif (31,3% sangat setuju) dan integrasi ide teknologi (43,8% sangat setuju) memerlukan pendalaman lebih lanjut. Rekomendasi meliputi perpanjangan durasi lokakarya, penambahan sesi praktik, dan pendampingan berkelanjutan. Kegiatan ini membuktikan pentingnya kolaborasi perguruan tinggi dan sekolah dalam mendorong inovasi pembelajaran berbasis deep learning dan pembelajaran transformatif untuk meningkatkan kompetensi guru.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025