Kemunculan leksikon yang menyebutkan tumbuhan yang diabadikan di dalam al-Qur’an memiliki ciri masing-masing. Tumbuhan tersebut juga memiliki kisah dan menyimpan makna masing-masing. Sudah menjadi tugas manusia, sebagai khalifah di muka bumi, untuk melakukan misi perlindungan kepada semua ciptaan-Nya: termasuk tumbuhan secara khusus. Juga tugas manusia, sebagai makhluk yang berakal di muka bumi, untuk melakukan pengamatan lebih lanjut dalam rangka memperhatikan ciptaan-Nya sebagaimana diperintahkan oleh Allah swt. Oleh karena itu, penelitian ingin mengungkap bagaimana anatomi pohon dapat mengkonstruksi analogi yang terdapat di dalam al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan penjelasan mendalam dan mendetail. Asumsi dasar penggunaan analisis ini sebagai langkah terbaik untuk mendapatkan pemahaman terhadap permasalahan dan tujuan penelitian. Penelitian ini bersifat kepustakaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekolinguistik Bang dan Døør. Ekolinguistik Bang dan Døør memiliki empat konstituen semantic yang menelaah setiap penggunakan kosa kata yang bersifat ekologis di dalam suatu Bahasa. Dengan menggunakan kerangka kerja Bang dan Døør ini, leksikon yang bersifat ekologis dalam Al-Qur’an dikaji dan diungkapkan melalui konstituen-konstituennya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pohon di dalam al-Qur’an mewakili peringatan baik dan peringatan buruk kepada manusia.
Copyrights © 2025