Pemilu serentak 15 Februari 2024 ditandai pula dengan berbagai konflik, salah satunya konflik politik di Kabupaten Bima pada Pemilu 2024 berupa pembakaran 102 kotak suara di 17 TPS di kecamatan Parado. Dua isu terkait permasalahan sosial yang melatarbelakangi insiden pembakaran 17 TPS di Kecamatan Parado. Pertama, isu primordialisme dan etnosentrisme, yang mengganggap putra daerah adalah caleg yang harus dibela mati-matian pada pemilu 2024. Kedua, isu money politik, membuat masyarakat resah, dan mendesak untuk dilakukan pemilu ulang bebas money politik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini membatasi diri pada pemetaan sosial (Social Mapping) hingga desain Resolusi konflik pasca Kerusuhan Pemilu 2024 di kecamatan parado Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan 3 tahapan, yaitu (1) Penelusuran Asumsi-asumsi dan Fakta-fakta peristiwa, (2) Social Mapping, dan (3) Desain Resolusi Konflik. Penelitian ini membatasi diri pada pemetaan sosial hingga desain Resolusi konflik pasca Kerusuhan Pemilu 2024 di kecamatan Parado Kabupaten Bima. Penelitian tidak membahas lebih lanjut tentang  Implementasi Solusi konflik, Monitoring dan evaluasi. Resolusi Konflik dilakukan dengan berbagai cara, semisal Pengaturan Rekayasa Sosial dengan regulasi dari pemerintah atau dengan memaksimalkan potensi kearifan lokal. Masyarakat Bima mengenal Istilah “Angi ndai” yang secara kharfiah berarti “saudara kita” yang maknanya semua orang (etnis Bima/Mbojo) merupakan saudara. Diperantauan istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan solidaritas kesukuan. Hal ini bisa dikonstruksi ulang di daerah asal masyarakat bima, sehingga filosofi Angi Ndai tidak hanya digunakan sebagai slogan pemersatu. Mengingat propaganda yang digunakan oleh oknum politik di Bima untuk melakukan provokasi massa yang melakukan pembakaran TPS di Kecamatan parado menggunakan sentiment serupa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025