Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Berang Sumbawa Nilai Filosofis dan Eksistensinya dalam Tinjauan Etnografi Yuliadi, Imam; SF, Aka Kurnia
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 7 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.396 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i7.728

Abstract

Berang (parang) merupakan perlengkapan yang identik dengan masyarakat Sumbawa. jika kita berkunjung ke kabupaten Sumbawa, anda akan melihat mayoritas pria di desa-desa di Sumbawa menyelipkan berang di pinggangnya. Pemandangan tersebut eksis hingga saat ini di Sumbawa. Melihat pria di Sumbawa menyelipkan berang di pinggangnya, seperti halnya keris bagi orang Jawa, celurit bagi orang Madura, dan badik bagi orang Makassar, berang bagi orang Sumbawa merupakan simbol maskulinitas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah proses konstruksi nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam berang Sumbawa yang dianut oleh masyarakat Sumbawa. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik Snowball Sampling atau sampling bola salju. Peneliti mengunakan teknik analisa data interactive of analysis yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Berang Sumbawa umumnya dibagi kedalam 2 jenis yaitu berang swai dan berang selaki. Selain juga ada pembagian berang berdasarkan panjang pendeknya, yaitu berang belo dan berang dompak. Berang swai berarti parang wanita sedangkan berang slaki berarti parang lelaki. Berang secara filosofi memiliki 3 makna; pertama, sebagai identitas gender, sehingga dibagi dalam dua jenis, berang swai dan berang selaki. Kedua, di dalam berang terdapat makna keseimbangan, dimana bilah dan gagang menyimbolkan kekuatan, sedangkan sarung/serangka berang bermakna perlindungan/pengamanan. Ketiga, berang menyimbolkan status sosial dan ekonomi seseorang, dimana berang tidak hanya berfungsi sebagai perkakas semata tapi juga sebagai barang koleksi yang tidak jarang dihargai dengan sangat mahal.
Ham Dan Perlindungan Perempuan Dalam Konteks KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) Siswadi*, Imran; Yuliadi, Imam
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.25307

Abstract

Hak Asasi Manusia dengan jelas membenarkan teori kesetaraan antara laki-laki serta perempuan. Pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi masyarakat dari kekerasan dan ketidakadilan, terutama melindungi hak dan kepentingan perempuan yang sah dalam keluarga. Hak kebebasan dan hak-hak lainnya dalam keluarga merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) yang harus dilindungi, khususnya hak-hak perempuan, yang tentunya membutuhkan supremasi hukum untuk melindungi hak-hak perempuan, dan perlu kebijakan hukum untuk menjamin kepastian hukum bagi korban KDRT karena kekerasan yang dilakukan suami. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dan empiris dengan pendekatan sosiologis. Dari penelitian ini didapatkan: (1) KDRT merupakan bagian dari kekerasan berbasis gender karena kekerasan muncul akibat ketidakseimbangan relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan yang dibenarkan oleh hukum nasional dan keyakinan agama akibat penafsiran teks-teks agama yang bias gender. (2) KDRT, baik kekerasan fisik, psikis, ekonomi maupun penelantaran keluarga, baik dalam istilah hukum formal maupun dalam hukum Islam, jelas merupakan bentuk diskriminasi, stigma negatif, marginalisasi dan Pelanggaran HAM dalam bentuk kekerasan. (3) Mengembangkan model penafsiran teks-teks agama yang berperspektif berkeadilan gender dan melakukan proses penyadaran publik akan pentingnya hubungan kesetaraan gender.
Pola Komunikasi Sosialisasi dan Perlindungan Hukum Anak terhadap Kasus Kekerasan pada Anak di Kabupaten Sumbawa Iman, Topan Rahmatul; Siswadi, Imran; Yuliadi, Imam; Supriad, Supriad; Kurnia SF, Aka
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v3i2.2653

Abstract

The definition of children differs in terms of age, for example, the Republic Indonesia Constitution no. 23 2002, children mean a person who has not reach the age of eighteen, and the one who is still in the womb. The commission of Indonesian Child Protection releases data about the child abuse in Indonesia from 2016 to 2020 that there are 3,824 cases of child as a victim of child abuse and facing the law. In Sumbawa itself, the total cases of child abuse are still high. This problem is reason why the Faculty of Social and Political Science Sumbawa University of Technology lecturers conduct a community service. This program was held in Sumbawa, particularly in the ballroom of Culture and Education Office of Sumbawa. The method in conducting the program was focus group discussion with the total participants of 15 people consisting of teachers of BK who teach in senior high school and the students who study in the high school. The results of the community service show that the causes of child abuse in Sumbawa are the overuse of gadget, parenting issue, stress, porn, and toxic relationship. The solutions that can be taken to prevent and solve the problem are communicating with child using psychology, sociology, and religious approach. Also, a program such as “ Satgas Anti Galau” can be implemented in school as the platform for students to have a consultation.
EFEKTIVITAS PENERAPAN SIASN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN SUMBAWA BARAT FAKHRUDDIN, ERWIN; UMAR, UMAR; YULIADI, IMAM
GANEC SWARA Vol 17, No 4 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i4.626

Abstract

The purpose of this research is to describe the implementation of the Civil Servant Information System (SIASN) innovation in improving the quality of administrative personnel services and to analyze the effectiveness of the implementation of the Civil Servant Information System (SIASN) innovation on the quality of administrative personnel services in the Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumbawa Barat. The research findings show that the implementation of the Civil Servant Information System (SIASN) innovation in the BKPSDM Kabupaten Sumbawa Barat has been successful, resulting in an improvement in the quality of administrative personnel services. This improvement includes increased efficiency, transparency, and accuracy in administrative personnel matters.Regarding the effectiveness of the SIASN implementation at the BKPSDM Kabupaten Sumbawa Barat, it can be evaluated based on the indicators of Easier, Better, Faster, Cheaper, and Safety. In general, the effectiveness is considered "Effective" as the average score from these five indicators is 120, falling within the range of 105 - 129. The relationship/influence can be observed through the correlation value, with an R Square value of 0.688, indicating that 68.8% of the Quality of Administrative Personnel Services is influenced by the Effectiveness of SIASN Implementation.The hypothesis testing using the t-test resulted in a significance value of 0.000, which is less than 0.05. Based on the t-value, which is 7.860 and greater than the t-table value of 2.048, it can be concluded that the Effectiveness of SIASN Implementation (X) has a significant influence on the Quality of Administrative Personnel Services (Y). These results indicate that the proposed hypothesis is accepted, meaning that the effectiveness of SIASN implementation has a positive impact on the quality of administrative personnel services at the BKPSDM Kabupaten Sumbawa Barat
Bias Nilai Pendidikan dalam Konstruksi Sosial Masyarakat Bima Yuliadi, Imam
Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol. 1 No. 2 (2017): Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial
Publisher : Prodi Sosiologi Agama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/asketik.v1i2.1094

Abstract

Education function to develop the ability and form the character and civilization of a dignified nation to educate the nation’s life. This is in line with the values and norms of Indonesian society and is far from materialism, But along with the influx of globalization and modernization, the value and meaning of education are often biased. The occurrence of bias in the interpretation of the meaning of education is caused by social change. research on education bias in the Bima community gives an idea of how education values can not be interpreted well by society. Peter L Berger is one of the sociologists who discussed the whole process of social construction. Using the social construction theory of Peter L Berger, it can be seen that the people of Bima undergo a process of social change consisting of; (a) Changes in education patterns in Bima from Islamic education to secular education, (b) Conversion of society’s high social status, related to education which is a social construction process in Bima society about one’s social status. So from the analysis can be seen that education for the community of Bima has a very important role in determining the position of a person’s social status.
Pemanfaatan Modal Sosial dalam Memperkuat Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani (Studi Kasus di Kelompok Tani Tumenggung 2 di Kabupaten Sumbawa Barat) Arissaryadin, Arissaryadin; Yuliadi, Imam; Ikirahmansyah, Ikirahmansyah
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 7 No 2 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i2.3141

Abstract

Modal sosial, yang meliputi jaringan sosial, norma, dan kepercayaan, memiliki peran yang penting dalam mengembangkan kelompok tani. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pemanfaatan modal sosial dalam memperkuat kapasitas kelompok tani. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Kelompok Tani Tumenggung 2 di Kabupaten Sumbawa Barat, telah dilakukan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan cara observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan ketua kelompok tani, anggota dan penyuluh pertanian. Analisis data menggunakan teknik analisis tematik dengan triangulasi sumber data, untuk memastikan kredibilitas hasil temuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial menjadi aset utama dalam memperkuat kapasitas kelembagaan kelompok tani. Kepercayaan, norma sosial, dan jejaring yang dimiliki Kelompok Tani Tumenggung 2 telah mendukung terciptanya solidaritas, efektivitas manajerial, dan akses ke sumber daya eksternal. Namun demikian, penguatan kapasitas kelembagaan masih perlu diimbangi dengan peningkatan partisipasi anggota yang belum aktif melalui pendekatan yang lebih inklusif.
Analisis Perceraian di Masyarakat Dusun Pelita Desa Serading Kecamatan Moyo Hilir Tahun 2024 Fitri, Nada; Supriadi, Supriadi; Anwar, Anwar; Yuliadi, Imam
Journal of Social and Education Vol. 1 No. 1 (2024): Journal of Social and Education
Publisher : Lembaga Riset dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/60mq1d69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami penyebab perceraian dan pelabelan masyarakat terkait kasus perceraian di Dusun Pelita, Desa Serading, Kecamatan Moyo Hilir. Berdasarkan hasil observasi awal, fenomena perceraian di dusun ini dipicu oleh beberapa faktor utama: perselingkuhan suami hingga menyebabkan kehamilan, kurangnya nafkah dari suami yang enggan bekerja, dan campur tangan kakak perempuan suami dalam urusan rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengeksplorasi fenomena sosial ini secara mendalam, dengan pendekatan induktif yang berfokus pada pengamatan objektif dan partisipatif. Teori konflik Karl Marx dan teori Struktural Fungsional Talcott Parsons AGIL digunakan untuk menganalisis dinamika sosial, emosional, dan ekonomi yang kompleks dalam hubungan pernikahan dan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian tidak hanya merupakan akhir dari hubungan pernikahan, tetapi juga mencerminkan tidak setaraan, ketegangan, dan pengkhianatan yang memicu konflik dalam institusi pernikahan. Selain itu, pelabelan masyarakat terhadap individu yang bercerai menunjukkan adanya mekanisme kontrol sosial yang mempertahankan struktur sosial yang tidak selalu adil, terutama dalam konteks nilai-nilai patriarki yang masih dominan. Kesadaran akan ketidakadilan ini dapat memicu perjuangan kolektif untuk perubahan sosial yang lebih inklusif dan mendukung kesejahteraan semua individu
Pemetaan Konflik Sosial Pasca Pembakaran Kertas Suara di Pemilu 2024 di Kecamatan Parado Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat Yuliadi, Imam; Apriansyah, Aldi
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol. 13 No. 1 (2025): EQUILIBRIUM : JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/equilibrium.v13i1.16536

Abstract

Pemilu serentak 15 Februari 2024 ditandai pula dengan berbagai konflik, salah satunya konflik politik di Kabupaten Bima pada Pemilu 2024 berupa pembakaran 102 kotak suara di 17 TPS di kecamatan Parado. Dua isu terkait permasalahan sosial yang melatarbelakangi insiden pembakaran 17 TPS di Kecamatan Parado. Pertama, isu primordialisme dan etnosentrisme, yang mengganggap putra daerah adalah caleg yang harus dibela mati-matian pada pemilu 2024. Kedua, isu money politik, membuat masyarakat resah, dan mendesak untuk dilakukan pemilu ulang bebas money politik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini membatasi diri pada pemetaan sosial (Social Mapping) hingga desain Resolusi konflik pasca Kerusuhan Pemilu 2024 di kecamatan parado Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan 3 tahapan, yaitu (1) Penelusuran Asumsi-asumsi dan Fakta-fakta peristiwa, (2) Social Mapping, dan (3) Desain Resolusi Konflik. Penelitian ini membatasi diri pada pemetaan sosial hingga desain Resolusi konflik pasca Kerusuhan Pemilu 2024 di kecamatan Parado Kabupaten Bima. Penelitian tidak membahas lebih lanjut tentang  Implementasi Solusi konflik, Monitoring dan evaluasi. Resolusi Konflik dilakukan dengan berbagai cara, semisal Pengaturan Rekayasa Sosial dengan regulasi dari pemerintah atau dengan memaksimalkan potensi kearifan lokal. Masyarakat Bima mengenal Istilah “Angi ndai” yang secara kharfiah berarti “saudara kita” yang maknanya semua orang (etnis Bima/Mbojo) merupakan saudara. Diperantauan istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan solidaritas kesukuan. Hal ini bisa dikonstruksi ulang di daerah asal masyarakat bima, sehingga filosofi Angi Ndai tidak hanya digunakan sebagai slogan pemersatu. Mengingat propaganda yang digunakan oleh oknum politik di Bima untuk melakukan provokasi massa yang melakukan pembakaran TPS di Kecamatan parado menggunakan sentiment serupa.