Penelitian ini mengkaji upaya Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Timur dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat pesisir melalui program inovatif klinik apung. Program ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan dasar masyarakat pesisir terhadap pelayanan kesehatan dan kehadiran aparat keamanan di wilayah yang sulit dijangkau. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menggali pelaksanaan program berdasarkan pendekatan manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dan menganalisis dampaknya terhadap persepsi rasa aman masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klinik apung tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga memperkuat kehadiran negara melalui kepolisian, yang berdampak langsung pada meningkatnya kepercayaan dan kenyamanan masyarakat pesisir. Meski menghadapi kendala seperti keterbatasan anggaran, SDM, dan sarana prasarana, Ditpolairud Polda Jatim tetap mampu menjalankan program ini dengan pendekatan humanis dan kolaboratif. Masyarakat merasa diperhatikan dan terlindungi, yang memperkuat dimensi psikologis rasa aman mereka. Penelitian ini merekomendasikan penguatan dukungan anggaran, peningkatan kualitas SDM, dan integrasi lintas sektor agar klinik apung dapat terus berlanjut dan menjadi model pelayanan publik di daerah terpencil. Temuan ini menegaskan bahwa keamanan dan kesehatan tidak bisa dipisahkan dalam membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah pesisir.
Copyrights © 2025