Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) merupakan bagian penting dalam membentuk keterampilan fisik dan sosial peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Salah satu hambatan yang sering tidak tampak secara fisik namun berdampak besar dalam proses pembelajaran adalah hambatan wicara ringan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana guru PJOK memfasilitasi siswa dengan hambatan wicara ringan di sekolah inklusif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dilaksanakan di SMPN 1 Tapin Selatan. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara semi terstruktur dan pengumpulan data dokumentasi, penelitian ini melibatkan subjek yang terdiri dari guru PJOK, kepala sekolah, dan orang tua siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memahami karakteristik siswa dengan hambatan wicara dan telah menerapkan strategi pembelajaran adaptif seperti penggunaan media visual, komunikasi dua arah, serta metode pengajaran yang variatif. Namun, keterbatasan pelatihan dan sarana pendukung masih menjadi tantangan utama. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya pelatihan guru dan dukungan sekolah dalam menciptakan pembelajaran PJOK yang inklusif kerja sama yang terjalin antara guru, pihak sekolah, dan orang tua. menjadi kunci untuk memastikan semua siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan jasmani.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025