Penelitian ini membahas persepsi masyarakat Desa Bandar Klippa terhadap praktik demokrasi dalam kontestasi politik lokal yang kerap dipengaruhi oleh dominasi oligarki. Fenomena ini terlihat pada pemilihan kepala desa, di mana elite lokal menggunakan modal ekonomi, jaringan patron-klien, dan kedudukan sosial untuk mengendalikan proses politik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menilai demokrasi di tingkat lokal masih bersifat prosedural, karena ruang partisipasi politik sering terhambat oleh pengaruh oligarki. Persepsi ini menimbulkan sikap apatis sekaligus kritis terhadap demokrasi, serta berdampak pada stabilitas sosial dan pembangunan desa. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan pendidikan politik masyarakat serta reformasi regulasi pemilihan kepala desa agar demokrasi di tingkat lokal dapat berjalan lebih inklusif, representatif, dan substantif.
Copyrights © 2025